Manchester United Kalah 1-4 dari Manchester City, Legenda Red Devils Mencak-Mencak
Manchester United kalah 1-4 dari Manchester City pada lanjutan Liga Inggris. (Dok. Situs resmi klub Manchester City)

Bagikan:

JAKARTA - Manchester United (MU) takluk dengan skor telak saat menghadapi Manchester City pada laga derbi lanjutan Liga Inggris, Minggu, 6 Maret. Pada pertandingan yang berlangsung di Etihad Stadium itu, klub berjuluk The Red Devils kalah 1-4!

MU tertinggal lebih dulu pada menit ke-5 setelah Kevin De Bruyne membobol gawang David De Gea. Tim tamu menyamakan kedudukan pada menit ke-22 lewat gol Jadon Sancho.

Namun, itu hanya berselang enam menit saja. De Bruyne kembali membawa City unggul dan menutup babak pertama dengan skor 2-1 untuk tuan rumah.

Di babak kedua, MU kian tak berdaya. Riyad Mahrez mencetak dua gol tambahan untuk City pada menit ke-68 dan 90. Skor akhir 4-1.

Dua legenda MU, Gary Neville dan Roy Keane, geram dengan hasil ini. Menurut keduanya, ini hasil yang tak bisa diterima.

"Respons Manchester United saat ketinggalan 1-3 sangat memalukan. Sembilan puluh dua persen penguasaan bola untuk City? Mereka menyerah," kata Neville dalam Sky Sports seperti dikutip Reuters, sebagaimana dilansir Antara.

"Mereka hanya berjalan mengelilingi lapangan. Tidak ada yang cukup bagus. Tidak ada keluhan. City sungguh luar biasa. Tapi sebagai penggemar Manchester United, itu memalukan. Skor bukan masalah. Respons ketika tertinggal 1-3 itulah masalahnya. Mereka sudah melempar handuk."

"Pada akhir pertandingan itu, Manchester United finis bagaikan orang tak berguna. Mereka memalukan dalam 25 menit terakhir," lanjut Neville lagi.

Sementara Keane lebih mengkritik para pemain ketimbang taktik manajer MU, Ralf Rangnick, termasuk keputusan memasang gelandang Bruno Fernandes dan Paul Pogba dalam lini serang.

"Manajer akan dikritik karena taktiknya, tetapi pemain yang tak ikut berlari ke belakang untuk Man United sungguh tidak dapat diterima," kata Keane.

"Mereka sudah melempar handuk yang adalah memalukan. Anda membutuhkan karakter dan kepribadian saat Anda menghadapinya dan setelah gol ketiga, permainan sudah berakhir," tambah mantan gelandang Manchester United itu.