JAKARTA – Pertandingan sepak bola di Liga Meksiko antara Queretaro dan Atlas memakan korban jiwa. Dua orang dilaporkan tewas dan lebih dari 20 orang lainnya harus dibawa ke rumah sakit.
Perkelahian sudah terjadi sekitar satu jam sebelum laga yang digelar di Stadion Corregidora pada Sabtu waktu lokal dimulai. Kekacauan kemudian memuncak setelah Atlas mencetak gol di menit ke-60 lewat Julio Furch.
Awalnya sebuah laporan media Meksiko mengklaim sebanyak 17 orang terbunuh. Namun, pejabat dari Koordinasi Perlindungan Sipil Negara Bagian Querétaro kemudian mengklarifikasi bahwa 22 orang dibawa ke rumah sakit, sedangkan dua dalam kondisi kritis.
”Sisanya stabil. Harus disebutkan bahwa semua yang terluka adalah laki-laki dan pada saat ini telah dipastikan bahwa empat orang berasal dari negara bagian Jalisco,” bunyi laporan tersebut dikutip dari The Sun, Minggu, 6 Maret.
BACA JUGA:
Kerusuhan antar suporter membuat penyelenggara harus menghentikan pertandingan pada menit ke-62.
Beberapa laporan menunjukkan kelompok suporter dalam jumlah besar langsung menyerbu masuk ke lapangan dan mulai saling menyerang satu sama lain. Beberapa dari mereka menggunakan kursi dan jeruji besi di tribun sebagai senjata.
Kericuhan membuat pemain yang berada di lapangan langsung melarikan diri ke ruang ganti masing-masing. Sementara itu, pihak keamanan bergerak cepat membuka gerbang sehingga suporter yang hadir bersama keluarga dan anak kecil bisa berlari mencari tempat yang aman.
Presiden Liga Meksiko, Mikel Arriola, langsung buka suara atas kejadian ini. Melalui kicauan di Twitter pribadinya, Ia mengatakan bahwa kejadian ini tidak akan dibiarkan dan menyayangkan tingkat keamanan di stadion tersebut.
”Mereka yang bertanggung jawab atas kurangnya keamanan di stadion akan dihukum dengan cara yang patut dicontoh. Keselamatan para pemain dan penggemar kami adalah prioritas!” tulis Arriola.
Liga Meskiko sudah mengumumkan bahwa investigas atas tragedi ini akan segera dilakukan.
Atlas yang merupakan juara bertahan liga merupakan rivalitas Queretaro dan sudah bersaing sengit selama beberapa dekade.