Bagikan:

JAKARTA - Memanasnya konflik Rusia dengan Ukraina bukan hanya berimbas pada kehidupan dalam negeri kedua negara itu. tetapi juga jadi sorotan dunia internasional.

Sejumlah negara terus memantau secara seksama apa yang terjadi dan dampak apa yang akan timbul dari situasi ini. Dilansir dari Huffington Post, beberapa negara tengah menyiapkan sanki kepada Rusia sebagai imbas dari serbuan yang mereka lakukan ke Ukraina.

Inggris jadi salah satu negara yang sudah memikirkan sanksi tersebut. Perdana Menteri Boris Johnson bahkan telah menggelar rapat dengan parlemen Inggris untuk membahas sanksi tersebut.

Anggota Partai Buruh telah membacakan nama-nama yang sekiranya pantas diberikan sanksi terkait konflik Ukraina-Rusia. Salah satu yang mencuat dalam daftar tersebut adalah pemilik Chelsea, Roman Abramovich.

Anggota parlemen menganggap Abramovich pantas mendapat sanksi karena ia merupakan orang dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin. Berdasarkan pertimbangan itu, pemerintah mendesak agar sanksi segera diberikan kepada sang taipan minyak tersebut.

Tapi, desakan untuk menjatuhkan sanksi kepada Abramovich harus dipikir ulang oleh anggota parlemen. Sebab mereka mesti punya landasan hukum yang kuat. Apalagi, saat ini pemilik Chelsea itu sudah tak bisa dianggap sebagai warga negara Rusia.

Sejak tahun 2018, Abramovich sudah jadi warga negara Israel. Sejak saat itu pula, Abramovich bebas keluar masuk Inggris-Israel termasuk ke dalam negara bebas visa lainnya.

Setelah sempat menghilang, Abramovich kembali ke London, Inggris di tahun 2021. Kembalinya sang taipan bahkan sempat membuat kegaduhan di kalangan pemerintah Inggris.

Pasalnya, Perdana Menteri (PM) sempat mengatakan jika Abramovich tak perlu dimasukkan ke dalam daftar orang yang mendapat sanksi dari konflik Rusia-Ukraina. PM Inggris menyatakan hal itu karena menurutnya Abramovich sudah menghadapi sanksi, sebelum masuk ke dalam daftar tersebut.

Pernyataan tersebut lantas membuat PM Boris Johnson melakukan klarifikasi. Ia menyatakan jika Abramovich tak masuk dalam target sanksi yang dipersiapkan Inggris. Namun, ia juga menegaskan situasi yang ada dengan memberikan pernyataan terbaru.

Menurut Boris, jika kini Abramovich merupakan warga negara Israel maka ia perlu visa untuk kegiatannya selama di Inggris. Seandainya Abramovich tak memilikinya ia bisa saja mendapat penolakan saat akan membuat pengajuan.

“Semua orang Israel memerlukan visa untuk tinggal, bekerja atau belajar di Inggris," ujar Johnson.

Kemungkinan besar Abramovich tinggal dan menetap di London pun sangat terbuka lebar. Sebab sang taipan memiliki investasi besar di ibu kota Inggris itu. Selain sejumlah properti mewah, Abramovich pastinya tak akan melupakan investasi terbesarnya, Chelsea.

Abramovich memiliki orang kepercayaan untuk mengurus The Blues, namun ia tak lantas lepas tangan. Karena Abramovich juga dikenal sebagai pemilik yang sering datang ke stadion menonton langsung laga klub miliknya.

Seperti pada gelaran Piala Dunia Antarklub lalu, Abramovich langsung menyambangi para pemain Chelsea yang berhasil merebut gelar juara.

Di satu sisi Abramovich bisa kucing-kucingan dengan pemerintah Inggris. Namun, situasi serupa tak akan bisa dialami Chelsea. Pasalnya, beberapa anggota parlemen mendesak agar Chelsea tak diberikan hak untuk memporomosikan olahraga dengan embel-embel Inggris di dalamnya.