Bagikan:

JAKARTA - Manchester United (MU) ditahan imbang Atletico Madrid 1-1 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2021/2022 pada Kamis dini hari. Pelatih Setan Merah, Ralf Rangnick mengaku kecewa dengan penampilan buruk anak asuhnya.

Bukan cuma itu, Rangnick bahkan sampai tidak percaya pemainnya tampil tanpa keyakinan dan agresivitas saat menguasai bola. Terlebih lagi saat babak pertama berlangsung.

Dalam laga di Stadion Wanda Metropolitano itu, tuan rumah sukses mencetak gol lebih dulu. Keunggulan 1-0 diamankan Atletico lewat sundulan menakjubkan Joao Felix saat laga baru berjalan tujuh menit.

Setelah tertinggal lewat gol cepat, The Red Devils perlu waktu cukup lama untuk mengejar gol yang ditorehkan tuan rumah. Tim asuhan Rangnick baru bisa menyamakan kedudukan jelang laga usai.

Upaya memecah kebuntuan panjang itu terjadi setelah Anthony Elanga menerima umpan manis dari Bruno Fernandes dan menggiringnya ke arah gawang Atletico.

''Itu sebabnya kami benar-benar kesulitan. Di babak kedua, kami lebih baik. Kami memiliki lebih banyak penguasaan bola di area yang penting,'' jelas Rangnick, dikutip dari laman resmi UEFA.

''Jika kami bermain sepuluh menit lagi, kami mungkin akan memenangkannya. Tetapi, saya sangat kecewa dengan itu. Kinerja di babak pertama, kami terlalu khawatir dengan bola,'' lanjut sang pelatih.

Soal kebobolan gol di awal pertandingan, menurut Rangnick itu adalah momen yang sulit saat melawan Atletico. Selain karena tuan rumah punya pertahanan kuat, timnya juga kurang agresif dan harus lebih banyak tampil dengan keyakinan.

''Cara kami mencetak gol, tujuannya persis seperti itu. Ini adalah bagaimana kami harus bermain melawan mereka,'' jelasnya.

Rangnick tidak tahu pasti apakah dengan pergantian pemain bisa menyelamatkan timnya. Tapi pilihannya memasukan Anthony Elanga di babak kedua, kembali mampu mempersembahkan gol.

Sama seperti pertandingan sebelumnya saat melawan Leeds United, Jesse Lingard yang masuk di babak kedua juga memberikan sedikit agresivitas di lini depan.

Rangnick mengatakan, Elanga bermain seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ia mengaku menyenangkan melihatnya bermain. Bahkan pelatih asal Jerman itu berharap beberapa pemain lain akan menjadikannya contoh.

''Bukan karena dia melakukan segalanya dengan benar, tetapi karena dia menikmati dirinya sendiri di lapangan,'' ucap Rangnick