JAKARTA – Sebuah konferensi pers seni bela diri campuran (mix martial arts) di Rusia berubah menjadi kericuhan. Kejadian ini beredar dalam sebuah video yang viral.
Melansir Daily Star, ricuh tersebut terjadi dalam konferensi pers Hype Fighting Championship yang berlangsung pada awal bulan ini.
Perkelahian massal itu meletus setelah kemarahan berkobar saat konferensi pers. Setelah itu, seorang petarung yang memegang mik dan mengenakan jumper bulu berjalan menuju seseorang yang duduk di atas panggung.
Si petarung yang berjumper bulu itu kemudian mengayunkan tinjunya dan seketika perkelahian pun terjadi. Kericuhan itu memaksa pihak keamanan harus ikut naik panggung untuk melerai dan meminimalisir kemungkinan cedera yang terjadi.
just when you think things are de escalating... watch till the end #popMMA pic.twitter.com/QjqGpZq0cJ
— Matysek (@Matysek88) February 16, 2022
Hype Fighting Championship merupakan perusahaan promosi di Rusia. Setelah kejadian itu perusahaan tersebut mengakui di Instagram bahwa itu 'hanya bisa terjadi pada mereka' yang sedang membangun animo dalam pertarungan dengan mempertemukan kedua bertarung di studio.
"Ini adalah Hype Fighting. Pertarungan di konferensi. Ini hanya bisa terjadi pada kami," tulis penyelenggara acara di media sosial menyusul insiden itu.
Baca juga:
Keributan yang terjadi saat konferensi pers bukan baru kali ini terjadi. Presiden UFC Dana White baru-baru ini telah menyerukan soal tindakan kekerasan akibat kontak fisik selama konferensi pers berlangsung.
Itu ia lakukan setelah Drakkar Klose menderita keseleo leher dan gegar otak sebelum pertarungan melawan Jeremy Stephens pada bulan April tahun lalu. Kejadian tersebut memaksa duel mereka di UFC Vegas 24 pun dibatalkan bahkan sampai saat ini Klose belum dapat kembali ke oktagon.
"Ada aturannya. Itulah mengapa kami ada di sana. Maksudku, kami tidak berdiri di sana untuk terlihat bagus dan berfoto. Kami di sana untuk memastikan [perkelahian] itu tidak terjadi," kata White.