Hasil Tes COVID-19 Belum Keluar, Ketum PSSI Pastikan Timnas U-23 Tetap Berangkat ke Kamboja
Ketum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) bersama Menpora Zainudin Amali dan Shin Tae-yong (Dok. Kemenpor)

Bagikan:

JAKARTA — Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memastikan tim nasional Indonesia U-23 tetap terbang ke Piala AFF di Kamboja. Jika ada pemain dan pelatih dinyatakan positif COVID-19 tidak memengaruhi keberangkatan tim.

Tim nasional Indonesia U-23 dijadwalkan terbang ke Phnom Penh pada Jumat, 11 Februari besok. Pasukan Garuda akan menggunakan pesawat carter dalam perjalanan ke sana.

Meski demikian, hasil tes polymerase chain reaction (PCR) skuad Garuda sejauh ini belum keluar. Untuk itu ada kemungkinan pelatih atau pemain bisa saja positif, tapi hasil itu tidak berpengaruh ke jadwal timnas Indonesia.

"Besok hasil tesnya, termasuk pelatih. Misalkan nanti pelatih ada positif tetap kita berangkat karena ada asisten. Saya pikir itu tidak jadi hambatan. Kita tunggu hasil PCR," kata Iriawan dalam jumpa pers.

Saat sebanyak 28 pemain yang masuk dalam daftar pemain yang siap berangkat. Namun, jumlah itu bisa saja berkurang tergantung hasil tes yang akan keluar besok.

"Mudah-mudahan 20 pemain sudah oke. Jadi, walaupun nanti skuad 24, masih sisa empat, 20 tetap bisa main," kata pria yang biasa disapa Iwan Bule itu.

Indonesia sendiri datang dengan target membawa pulang gelar, terlebih skuad Timnas datang dengan status juara bertahan. Namun, target itu dinilai tidak sesuai dengan persiapan timnas Indonesia.

Iriawan mengatakan bahwa mudahan saja skuad lengkap bisa berangkat ke sana untuk mewujudkan target itu. Ia memastikan timnas Indonesia akan tetap dibebani tugas mempertahankan gelar.

"Kita lihat perkembangan. Mudah-mudahan semua pemain dalam situasi bagus, termasuk pelatih juga," kata dia.

Di AFF U-23 yang akan berlangsung mulai 14-28 Februari ini, skuad Garuda Muda tergabung di Grup B bersama Laos, Myanmar, dan Malaysia.

Alfeandra Dewangga dan kawan-kawan akan menghadapi Laos di laga perdana pada 15 Februari. Kemudian bertemu Myanmar, 18 Februari, dan terakhir bertemu musuh bebuyutan, Malaysia, pada 21 Februari.

Terkait