JAKARTA - PSSI dan Liga Indonesia Baru (LIB) tetap melanjutkan Liga 1 Indonesia di Pulau Bali. Kompetisi diteruskan dengan beberapa pertimbangan meskipun adanya lonjakan kasus COVID-19 yang menginfeksi pemain dan ofisial.
Keputusan tersebut setelah induk sepak bola dan operator liga itu menggelar rapat darurat pada Jumat, 4 Februari malam.
Rapat tersebut dihadir Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Dirut PT LIB Ahmad Hadian Lukita, Direktur Operasional PT LIB sudjarno, Exco Haruna Sumitro, dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri.
”Setelah kami melakukan rapat melalui virtual zoom, akhirnya disepakati Liga 1 terus dilanjutkan di Pulau Bali dengan berbagai pertimbangan,” kata Yunus Nusi seperti dikutip dari situs PSSI.
Pertimbangan itu antara lain terkait jadwal Liga 1, FIFA, AFC, dan AFF, perjanjian dengan broadcaster, kontrak pemain, dan lain-lain. Selain itu, PSSI dan LIB juga melihat cepatnya pemulihan pemain yang terinfeksi.
BACA JUGA:
Dalam catatan PSSI, setidaknya ada sekitar 100 pemain plus ofisial yang terpapar COVID-19 selama seri Bali. Namun, tingkat kesembuhan juga relatif tinggi mencapai 70 persen dalam rentang waktu 4-5 hari.
”Sisanya saat ini sedang dalam masa pemulihan. Saya rasa pemain memiliki antibodi dan stamina yang tinggi. Jadi walaupun kena COVID-19, tidak butuh waktu lama untuk pemulihan dan akhirnya dinyatakan sembuh,” ujar Yunus.
Jadwal pertandingan Liga 1 Indonesia dalam masa pandemi sudah diatur dalam regulasi di ayat 6 pasal 52. Dalam ayat tersebut tersebut menyebut bahwa adanya pemain yang positif COVID-19 tidak akan mengganggu laga yang sudah diagendakan.
Meski demikian, pemain positif memaksa para PSSI dan penyelenggara telah menunda beberapa pertandingan karena klub punya pemain bugar kurang dari 14 orang. Hal ini diatur ayat 7 pasal 52 dalam regulasi tersebut.