JAKARTA – Petenis Spanyol Rafael Nadal cuma butuh satu kemenangan lagi untuk menyandang predikat tunggal putra tersukses dalam sejarah turnamen tenis berlevel grand slam.
Ini setelah atlet 35 tahun tersebut melaju ke final Australia Open 2022 usai menang atas petenis Italia Matteo Berrettini. Nadal mendapat tiket untuk laga pamungkas usai menang 6-3 6-2 3-6 6-3 di Rod Laver Arena, Melbourne Park pada Jumat, 28 Januari.
”Saya memulai pertandingan dengan bermain bagus. Dua set pertama telah menjadi salah satu yang terbaik sejauh ini sejak lama,” kata Nadal seperti disitat dari Reuters.
Jika berhasil mencatat kemenangan di final yang berlangsung Minggu nanti maka Nadal otomatis melewati Novak Djokovic dan Roger Federer. Ketiga petenis itu saat ini memegang rekor setara dengan 20 grand slam.
Pertandingan Minggu akan menjadi laga final grand slam ke-29 yang dilakoni oleh Nadal. Jika ia berhasil menang maka ini merupakan gelar kedua baginya di Melbourne Park.
Gelar juara di Australia Open tahun ini akan membuat Nadal menjadi orang kedua setelah Djokovic yang berhasil memenangi setiap gelar grand slam sebanyak dua kali sejak tenis menjadi olahraga profesional pada tahun 1968.
”Saya merasa sangat beruntung bahwa saya menang satu kali (di Australia Open) dalam karier saya pada tahun 2009, tetapi saya tidak pernah memikirkan kesempatan lain pada 2022,” kata Nadal.
BACA JUGA:
Setelah menjadi juara pada tahun 2009 lalu, Nadal sukses mencapai empat final lagi setelah itu, masing-masing pada tahun 2012, 2014, 2017, dan 2019. Namun, di empat kesempatan itu ia selalu menelan kekalahan.
Di tahun 2012 ia menyerah saat bersua Novak Djokovic. Setelah absen pada 2013, Nadal kembali mencapai final di tahun 2014, tapi ia gagal menjadi juara akibat kekalahan empat set melawan Stan Wawrinka.
Kesempatan untuk merebut gelar kedua di Melbourne Park kembali dikantongi Nadal pada tahun 2017. Namun, kesempatan itu hilang setelah ia ditekuk oleh Roger Federer.
Kesempatan Nadal kembali lenyap pada tahun 2019 usai dihentikan Djokovic. Dengan demikian, ini menjadi kans terbesar Nadal setelah pesaing sengitnya itu absen karena visanya ditolak.
Nadal akan menghadapi Daniil Medvedev atau Stefanos Tsitsipas di partai puncak. Kedua petenis tersebut masih bersaing merebut tiket babak terakhir ketika berita ini ditulis.