Bagikan:

JAKARATA - Pelatih tim nasional Shin Tae-yong mengakui, cabang olahraga (cabor) bulu tangkis masih menjadi primadona di Indonesia. Banyak prestasi penting yang ditorehkan atlet bulu tangkis dibandingkan sepak bola.

"Kalau saya lihat badminton adalah olahraga yang paling berprestasi di Indonesia, tapi sepak bola lebih familiar di masyarakat. Jumlah penonton rata-rata berkisar 20-30 orang setiap laga. Stadion selalu penuh dan itu bagus," ujar Shin Tae-yong dalam wawancara yang diterjemahkan channel YouTube BAL dilansir Minggu, 9 Januari.

Apa yang dikatakan Shin Tae-yong merupakan fakta yang sulit dipungkiri. Dari cabang inilah Indonesia banyak bicara di pentas internasional.

Pada 2021 lalu, Indonesia kembali menorehkan sejarah lewat cabor bulu tangkis. Satu keping medali emas berhasil diboyong pulang dari Olimpiade Tokyo setelah Gresysia Polii/Apriyani Rahayu menang pada sektor ganda putri.

Shin mengakui bahwa pencapaian itu kontras dengan yang ditorehkan sepak bola, olahraga yang menurutnya paling familiar di telinga masyarakat Indonesia.

"Kalau Korea, karena kita pernah bermain di Piala Dunia, infrastruktur kita dibangun dengan sangat baik. Sedangkan Indonesia masih sangat lemah dari segi infrastruktur," katanya.

Meski demikian, menurut Shin Tae-yong sepak bola Indonesia sedang menuju ke arah yang lebih baik. Tapi, untuk bisa punya prestasi Indonesia harus punya infrastruktur yang jauh lebih baik dari sekarang.

"Piala Dunia U-20 2021 rencananya akan dilaksanakan di Indonesia dan segalanya sudah dipersiapkan dengan sangat baik. Tapi ditunda hingga 2023, jadi bukan tidak mungkin nanti infrastrukturnya akan jadi lebih baik. Dan sistemnya juga akan lebih baik. Saya berharap itu," ujar dia.

Shin Tae-yong baru saja mengantar Indonesia ke final Piala AFF 2020, tapi kalah di tangan Thailand. Selanjutnya, dia akan memimpin pasukan kelompok umur U-23 pada ajang yang sama di Kamboja bulan depan.