Jumpa Madrid di 16 Besar Liga Champions, Ramos Rela Mati demi PSG

JAKARTA - Laga emosional akan dihadapi Sergio Ramos di babak 16 besar Liga Champions 2021. Pasalnya, bek Paris Saint-Germain (PSG) itu akan berjumpa dengan mantan timnya, Real Madrid.

Kendati akan menghadapi mantan klub yang pernah dibelanya cukup lama, tapi Ramos akan tampil profesional. Demi klubnya saat ini, Ramos bahkan mengatakan rela mati membela PSG.

"Nasib orang berubah-ubah. Saya sebenarnya ingin bertemu tim lain. Anda tahu betapa besar rasa cinta saya untuk Real Madrid," kata Ramos dilansir dari Marca, Selasa, 14 Desember.

🆗🗓️🏆 The schedule for the @ChampionsLeague Round of 16 match 🆚 @realmadrid has been confirmed

Tuesday 15 February 2022

🏟️ Parc des Princes

⌚️ 9pm (CET)#PSGRM

Wednesday 9 March 2022

🏟️ Santiago-Bernabéu

⌚️ 9pm (CET) #RMPSG

❤️💙 #WeAreParis pic.twitter.com/mc2zX4KlZG

— Paris Saint-Germain (@PSG_English) December 13, 2021

"Tapi sekarang saya membela PSG dan saya akan melakukan segalanya agar PSG lolos. PSG merupakan tim yang mengandalkan saya. Saya rela mati demi PSG," tegas Ramos.

Ramos mengabdikan dirinya di Madrid selama 16 musim dan telah mencatat 671 penampilan serta mengangkat 22 trofi. Selama bermarkas di Santiago Bernabeu, Ramos sudah empat kali mengangkat trofi Liga Champions, di mana tiga di antaranya diraih saat dirinya menjadi kapten.

Sayangnya, semua kenangan manis itu akan coba dilupakan sang bek, karena pada bursa transfer musim panas lalu hubungannya dengan Los Blancos  berakhir. Pesepak bola 35 tahun itu dilepas klub dan memilih berlabuh ke PSG.

Awal mula kariernya di PSG ternyata tak berjalan mulus. Ramos sempat diistirahatkan cukup lama karena cedera.

Ramos bahkan baru sekali tampil saat PSG menghadapi Saint-Etienne dalam lanjutan Ligue 1, 28 November lalu. Kendati begitu, ia akan tetap berusaha tampil profesional demi klub yang dibelanya.

"Ini sulit, berbeda dengan yang pernah saya alami dalam karier saya. Saya selalu menghormati cedera," ucap Ramos.

"Merasa menjadi pemain lagi adalah hal penting. Berjam-jam dalam kegelapan, kesepian. Tapi itu membantu saya mengatasi tekanan. Setelah ini saya akan berjuang penuh untuk tim yang saya bela," tegasnya.