Kantongi Bukti Kuat, PSSI Makin Yakin Mr Y di Mata Najwa Settingan
Ketum PSSI Mochamad Iriawan (Foto: Ulfa Gusti/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - PSSI semakin yakin bahwa Mr Y yang mengaku wasit di Liga 1 saat muncul di acara Mata Najwa adalah settingan. Hal itu diungkap Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan yang memang sudah mengantongi bukti kuat.

Iriawan mengatakan, kasus pengaturan skor yang sempat dibahas di acara Mata Najwa patut dipertanyakan. Hal itu terkait pengakuan yang datang langsung kepadanya dari salah satu perangkat wasit Liga 2 yang mengaku di-setting.

"Kita penasaran makanya kita cari siapa Mr Y itu. Tiba-tiba ada asisten wasit Liga 2 datang ke saya, dia merasa tak enak karena sudah dihubungi Bambang Suryo,” buka Iriawan saat konferensi pers di kantor PSSI, Senayan pada Selasa, 23 November.

Ketum PSSI itu menceritakan bahwa perangkat wasit ini diminta Bambang Suryo untuk mengaku sebagai wasit yang bertugas di Liga 1, padahal bukan. Wasit itu juga mengaku ia diberitahu pertanyaan dan jawaban yang harus ia utarakan saat menjadi narasumber.

Tapi, wasit tersebut menolak karena tak ingin ikut terlibat dalam kecurangan. Merasa tak enak hati, wasit ini mengadu kepada Iriawan untuk memberikan keterangan sebenarnya.

“Pertama dia dihubungi supaya mengaku menjadi wasit Liga 1, terus pertanyaan ini jawabannya ini. sudah diatur sedemikian rupa,” katanya.

“Nah orang ini datang ke saya, ada rekamannya lengkap, tapi orang ini mengaku ke saya kalau dia menolak," lanjut Iriawan.

Mendapat keterangan berharga, Iriawan menegaskan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kejujuran sang wasit. Untuk itu ia berjanji bakal melindungi saksi ini untuk kemudian membantu PSSI membongkar kasus pengaturan skor.

“Dia hubungi saya, bilang begini karna dia tidak mau diajak curang. Dia tidak enak hati dia ceritakan semua. Saya simpan buktinya dan kami akan melindungi dia karena dia sudah jujur,” jelas Ketum PSSI itu.

Dengan bukti ini, PSSI makin bertekad kuat membongkar siapa sebenarnya sosok yang diminta menjadi narasumber palsu dalam pengaturan skor.

Sementara untuk Bambang Suryo, selaku pelaku utama yang menghubungi perangkat wasit, ternyata memang sudah dijatuhi hukuman seumur hidup untuk tidak bisa beraktivitas di lingkup sepak bola.