Sebut Riskan Jika Praveen/Melati Dipisahkan, Kabid Binpres PBSI: Mereka Tidak Muda Lagi, Siapa yang Akan Mereka Dengar?
Melati Daeva Oktavianti (Instagram @bwf.official)

Bagikan:

JAKARTA - Performa ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terus menjadi sorotan. Hal itu menyusul hasil buruk yang mereka peroleh di Indonesia Masters 2021.

Komunikasi disinyalir jadi faktor utama yang membuat penampilan The Honey Couple ini anjlok di lapangan beberapa waktu belakangan. Karena masalah itu, muncul pula rumor yang mengatakan bahwa ada masalah hati di antara keduanya.

Buntut dari kacaunya komunikasi yang membuat performa mereka ikut anjlok, muncul opsi agar Praveen/Melati dipisahkan. Tapi, hal itu tidak disetujui Nova Widianto sang pelatih, ia malah memberi pilihan agar Praveen/Melati bermain di luar pelatnas.

Terkait masalah yang ada dan opsi memisahkan Praveen/Melati, Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky angkat bicara. Ia sebenarnya sepakat dengan apa yang dikatakan Nova, tapi ada hal yang juga ingin ia luruskan.

Rionny menyebut riskan jika Praveen/Melati dipisahkan, hal itu mengingat umur mereka yang tak lagi muda. Menurutnya, tak mudah juga mencari teman duet yang bisa saling mengimbangi.

"Itu mereka (Praveen/Melati) tidak muda lagi. Ya dipisah pun dengan siapa? Sekarang kan yang sejajar dengan mereka cuma Gloria (Emanuelle Widjaja), Melati, lalu siapa lagi? Kalau dipisah lagi siapa yang bisa didengarkan mereka dengan baik, dan memperbaiki dengan benar?” kata Rionny dikuti VOI dari keterangan resmi, Senin, 22 November.

Lebih lanjut menurut Rionny, daripada sibuk mencari rekan baru untuk Praveen/Melati jika mereka dipisah lebih baik pelatih dan tim sibuk untuk mencari dan mengembangkan bakat pemain muda.

“Lebih baik kita fokus persiapan untuk pemain-pemain muda, bukan menukar-tukar lagi. Sudah umur berapa mereka?" lanjutnya.

Terkait saran pada Praveen/Melati soal anjuran bermain di luar pelatnas, Rionny juga tak mempermasalahkan. Ia mempersilakan keduanya melakukan itu jika memang sanggup, mengingat bermain di luar pelatnas itu tidak mudah.

“Misalnya merasa sudah tidak mampu, mereka (Praveen/Melati) bisa atur sendiri, ya silakan kalau mau coba (main di luar pelatnas). Saya yakin pasti lebih susah dan mereka baru rasakan sendiri dan menyesal sendiri jika di luar karena tidak gampang," tuturnya.

Rionny juga mengatakan bahwa sejauh ini PBSI belum membicarakan lebih lanjut soal usulan terkait Praveen/Melati untuk bermain di luar pelatnas. Karena baginya yang terpenting saat ini adalah fokus pada upaya perbaikan pada para pebulutangkisnya.

Mengingat bahwa setelah turnamen Indonesia Masters 2021, masih ada tiga agenda lagi yang mesti dijalani para pebulutangkis. Agenda itu ialah Indonesia Open 2021, BWF World Tour Finals, dan terakhir Kejuaraan Dunia.

Dengan sisa waktu yang ada, Rionny berharap Praveen/Melati bisa perlahan-lahan kembali pada performa terbaiknya. Untuk bisa mendongkrak hal itu, ia dan pelatih telah menyiapkan program jangka pendek untuk para pemain.

“Saya bilang ke Nova untuk menjaga fisik mereka (pebulu tangkis). Kan semua sudah kecapean, sudah hampir 7 kejuaraan, saya akan berusaha maksimal membangkitkan motivasi mereka,” kata Rionny.

“Tidak mudah karena perlu program pendek, makanya saya minta pelatih jaga kondisi mereka, push di sana. Saya pernah mengalami orang-orang seperti ini (Praveen/Melati yang menurun kualitas bermainnya) dan akan berusaha maksimal. Semoga bisa bangkit semua," ujarnya.