Jalan Hidup Verawaty Fajrin, Meninggal dengan Kenangan yang Mengharumkan Nama Indonesia di Dunia
Verawaty Fajrin (Foto: ist)

Bagikan:

JAKARTA - Verawaty Fajrin merupakan legenda bulu tangkis Indonesia. Dia pernah merebut 12 medali emas SEA Games sepanjang kariernya.

Dia juga pernah meraih medali emas di ajang Asian Games nomor ganda putri yang direbutnya pada 1978. Dia juga tercatat sebagai juara dunia sebanyak dua kali, yakni pada 1980 (tunggal putri) dan 1986 (ganda campuran), yang semakin mengharumkan namanya di pentas dunia.

Verawaty telah berkontribusi membawa bangga bangsa Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Bantuan pemerintah, menurutnya, tidak sebanding dengan pencapaian yang sudah ditorehkan oleh peraih emas Asian Games 1978 itu.

Pada tunggal putri, Legenda Bulutangkis Indonesia kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini sukses menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di Jakarta. Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekannya, Ivana Lie,11-1, 11-3.

Setahun sebelumnya, bersama Imelda Wigoena, Vera juga merenggut juara All England 1979 setelah menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang), 15-3, 10-15, 15-5. Mereka pun menjadi pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah Minarni/Retno Kustiyah yang melakukannya pada 1968. Bersama Imelda pula, Vera merebut emas SEA Games Manila 1981.

Bersama Imelda pula, Vera juga sukses merebut medali emas Asian Games VIII/1978 di Bangkok. Mereka di final mengalahkan Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming (China). Sebelumnya, mereka juga memenangi titel Denmark Terbuka 1978.

Di luar itu, masih prestasi besar lainnya. Bersama Eddy Hartono, Vera sebelumnya juga ikut mengantarkan Indonesia memboyong Piala Sudirman 1989. Mereka menjadi penentu kemenangan tim Garuda 3-2 atas Korea Selatan di final setelah mengatasi Park Joo-bong/Chung Myung-hee, 18-13, 15-3.

Saat kabar Vera mengidap sakit kanker mengemuka, bantuan pun berdatangan. Diberitakan sebelumnya, Erick Thohir memberikan dukungan kepada mantan pebulu tangkis Verawaty Fajrin yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta karena penyakit kanker paru-paru.

Saat menjenguk juara dunia bulu tangkis itu, Rabu 21 September, Erick yang datang bersama Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berpesan agar Verawaty fokus pada upaya pemulihan kesehatan sehingga bisa kembali bermain tenis, olahraga yang dilakukannya setiap pagi.

Diberitakan sebelumnya, Erick Thohir memberikan dukungan kepada mantan pebulu tangkis Verawaty Fajrin yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta karena penyakit kanker paru-paru.

Saat menjenguk juara dunia bulu tangkis itu, Rabu 21 September, Erick yang datang bersama Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berpesan agar Verawaty fokus pada upaya pemulihan kesehatan sehingga bisa kembali bermain tenis, olahraga yang dilakukannya setiap pagi.

"Cepat sembuh ya, Mbak Vera. Sudah jangan banyak memikirkan yang terlalu berat. Insyallah dibantu oleh BNI dan juga pemerintah atas kesulitan yang dialami. Fokus saja pada pengobatan agar benar-benar bisa pulih dan bisa kembali lagi main tenis setiap pagi," ucap Erick dalam keterangan tertulis, Kamis 22 September.

Erick mengenang momen ketika Verawaty ditunjuk olehnya menjadi Ketua Pelaksana Asian Games 2018. Dia juga mendapat kehormatan untuk menyerahkan obor kepada Presiden Joko Widodo di sela-sela peringatan Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2018 di Istana Negara.

Presiden Joko Widodo juga memberikan arahan kepada Kemenpora untuk memberikan bantuan menjalani perawatan intensif. Semua biaya dan fasilitas yang diberikan kepada Verawaty akan dibantu pemerintah.

Namun, sayangnya, Verawaty Fajrin tak bertahan. Sakit kanker menjadi jalan tutup usianya pada Minggu, 21 November 2021, pukul 06.58 WIB.