Bagikan:

JAKARTA - Kabar duka datang dari dunia olahraga, mantan pebulu tangkis Indonesia Verawaty Fajrin meninggal dunia pada hari ini. Menteri BUMN Erick Thohir turut menyampaikan dukacita atas kepergian Verawaty.

Rasa duka Erick Thohir dibagikannya di akun sosial media Instagram pribadinya @erickthohir. Erick mengunggah foto yang menggambarkan momen kebersamaan dengan Verawaty Fajrin sebelum meninggal dunia.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Mbak verawaty Fajrin legenda bulu tangkis Indonesia," tulis Erick, dikutip dari akun Instagram pribadinya @erickthohir, Minggu, 21 November.

Erick sebelumnya memang sempat menjenguk Verawaty Fajrin saat menjalani perawatan di rumah sakit. Menurut Erick, saat pertemuan tersebut Verawaty masih semangat menjalani pengobatan.

"Teringat pertemuan terakhir kami belum lama ini, Mbak Vera bersemangat untuk menjalani pengobatan. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya dan memberikan tempat yang terbaik di sisiNya. Allohummaghfirlaha warhamha waafihi wafuanha. Aamiin," tulis Erick.

Verawaty merupakan legenda bulu tangkis Indonesia. Dia pernah merebut 12 medali emas SEA Games sepanjang kariernya.

Dia juga pernah meraih medali emas di ajang Asian Games nomor ganda putri yang direbutnya pada 1978. Dia juga tercatat sebagai juara dunia sebanyak dua kali, yakni pada 1980 (tunggal putri) dan 1986 (ganda campuran), yang semakin mengharumkan namanya di pentas dunia.

Diberitakan sebelumnya, Erick Thohir memberikan dukungan kepada mantan pebulu tangkis Verawaty Fajrin yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta karena penyakit kanker paru-paru.

Saat menjenguk juara dunia bulu tangkis itu, Rabu 21 September, Erick yang datang bersama Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berpesan agar Verawaty fokus pada upaya pemulihan kesehatan sehingga bisa kembali bermain tenis, olahraga yang dilakukannya setiap pagi.

"Cepat sembuh ya, Mbak Vera. Sudah jangan banyak memikirkan yang terlalu berat. Insyallah dibantu oleh BNI dan juga pemerintah atas kesulitan yang dialami. Fokus saja pada pengobatan agar benar-benar bisa pulih dan bisa kembali lagi main tenis setiap pagi," ucap Erick dalam keterangan tertulis, Kamis 22 September.

Erick mengenang momen ketika Verawaty ditunjuk olehnya menjadi Ketua Pelaksana Asian Games 2018. Dia juga mendapat kehormatan untuk menyerahkan obor kepada Presiden Joko Widodo di sela-sela peringatan Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2018 di Istana Negara.

Erick mengatakan bahwa Verawaty telah berkontribusi membawa bangga bangsa Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Bantuan pemerintah, menurutnya, tidak sebanding dengan pencapaian yang sudah ditorehkan oleh peraih emas Asian Games 1978 itu.

Dalam kesempatan itu, BNI yang merupakan sponsor utama cabang bulu tangkis turut memberikan sumbangan uang sebesar Rp350 juta kepada Verawaty.

Verawaty sebelumnya sempat menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Persahabatan. Namun karena kondisinya tidak membaik sehingga dipindahkan ke Rumah Sakit Dharmais.

Setelah kondisinya kembali membaik, Vera sempat pulang ke rumah, tetapi beberapa hari lalu kondisinya kembali memburuk. Ia dilarikan kembali ke Rumah Sakit Dharmais. Namun mantan juara dunia tunggal putri itu hanya pemegang kartu BPJS Kelas 2 sehingga ia harus menunggu di ruang transit karena HCU penuh.

Namun, Verawaty kini telah mendapat bantuan dari Kemenpora untuk menjalani perawatan intensif. Semua biaya dan fasilitas yang diberikan kepada Verawaty akan dibantu pemerintah sesuai arahan Presiden Joko Widodo.