Bagikan:

JAKARTA - Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto masih menyoroti penampilan inkonsisten Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di ajang Indonesia Masters 2021. Jika benar hal tersebut dipicu masalah pribadi, Nova mempersilakan mereka angkat kaki dari pelatnas.

“Mereka sudah senior, kalau misal mereka (merasa) ada pilihan lain, mending di luar (pelatnas) aja," ucap Nova dalam  keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 19 November.

Apa yang diungkap Nova itu menyusul hasil buruk yang diraih Praveen/Melati di babak 32 besar Indonesia Masters 2021. Mereka dikalahkan pasangan peringkat 178 asal India, Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki, dengan skor 11-21, 20-22.

Bukan kekalahan yang jadi sorotan sang pelatih, tapi Paraveen/Melati dinilai tidak menunjukkan komunikasi nyata saat bertanding. Praveen/Melati seolah bermain secara individu.

Kondisi itu mencuatkan rumor bahwa komunikasi keduanya buruk lantaran masalah pribadi di luar lapangan. Apalagi, gestur kurang baik itu juga mulai terlihat ketika mereka tampil di French Open 2021.

“Ini bukan masalah komunikasi. Mereka ada masalah yang harus diselesaikan. Jangan bawa masalah pribadi ke lapangan," ujar Nova.

Lebih lanjut, sang pelatih mengaku sudah mengomunikasikan masalah ini dengan Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Jika mau, sebenarnya Nova bisa saja merombak duet ganda campuran itu dan memasangkan masing-masing dengan rekan lain. Tapi sejauh ini ia tidak punya rencana untuk memisahkan pasangan yang sudah tampil bersama sejak 2018 tersebut.

"Nanti kita lihat ke depannya bagaimana. Tapi saya jawab sih, kemungkinan kalau kita pecah (memisahkan Praveen/Melati) ini mungkin mendahului ya, saya rasa enggak ada," sambungnya.

Kendati punya unek-unek atas penampilan Praveen/Melati, Nova juga tak menutup mata dengan prestasi anak asuhnya itu.

“Sebenarnya kalau mau ngomong jujur, mereka masih yang terbaik,” katanya.

Nova juga tak bisa melarang jika pada akhirnya situasi ini membuat Praveen/Melati harus pecah kongsi. Baginya, yang paling penting adalah mereka bisa mengontrol mood mereka saat bertanding.

"Tapi kalau ada kemungkinan mereka lebih bisa berkembang di luar, ya sebenarnya kita sebagai pelatih juga enggak masalah," ungkap Nova.

"Namun, sebagai pelatih, kami juga tidak mau mereka seperti ini terus. Kalau bisa kan konsisten."

"Dalam keadaan lagi tidak mood istilahnya, mereka harus tahan dan cari celahnya. Jangan pasrah sama keadaan, itu beberapa kali saya bilang," tandas sang pelatih.