Bagikan:

JAKARTA - Hari ini 6 September 25 tahun lalu atau pada 1996, rapper fenomenal Tupac Shakur dihujani tembakan di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat (AS). Ia diberondong usai menyaksikan pertandingan tinju dan mengendarai BMW hitam bersama pendiri Death Row Records, Marion "Suge" Knight. Beberapa hari kemudian, Tupac meninggal dunia di usia 25 tahun.

Mengutip Biography, Tupac Shakur adalah seorang rapper yang mewujudkan estetika gangsta-rap 1990-an dan kematiannya menjadi ikon yang melambangkan perjuangan mulia. Penjualan album Tupac mencapai 75 juta album dan menjadikannya salah satu artis terlaris sepanjang masa.

Tupac sendiri telah terlibat dalam serangkaian kasus kekerasan sebelum penembakan di Las Vegas. Pada 1993, ia mendapati hukuman karena kasus penyerangan. Pada tahun yang sama, seorang pengemudi limusin mengklaim bahwa Tupac telah memukulinya dengan kejam.

Pada 1995, saat ia tengah menghadapi kasus pelecehan seksual terhadap seorang wanita muda, Tupac ditembak lima kali dalam percobaan perampokan di sebuah studio rekaman New York dan kemudian dihukum karena pelecehan seksual. Selang setahun, ia dipenjara karena melanggar masa percobaan dan kegagalannya untuk menyelesaikan layanan masyarakat.

Sebelum kematiannya, Tupac juga menjadi terdakwa dalam beberapa tuntutan hukum perdata. Seorang pria bernama Ronald Ray Howard melakukan penembakan terhadap seorang polisi negara bagian Texas setelah mendengarkan lagu-lagu Tupac pada 1993.

Mural Tupac di Madrid, Spanyol (Sumber: Wikimedia Commons)

Istri polisi tersebut lalu mengajukan gugatan terhadap Tupac karena memproduksi dan mendistribusikan musik yang diduga menghasut "tindakan berbahaya yang akan segera terjadi." Pada Oktober 1994, dua anak berusia 17 tahun di Milwaukee membunuh seorang petugas polisi dalam serangan penembakan setelah mengklaim telah "dihipnotis" oleh musik Tupac.

Tupac memulai karier musiknya sebagai pemberontak dengan tujuan untuk mengartikulasikan penderitaan dan ketidakadilan yang dialami oleh banyak orang Afrika-Amerika. Keahliannya dalam menyuarakan hak orang Afrika-Amerika membuatnya menjadi juru bicara tidak hanya untuk generasinya sendiri tetapi untuk generasi berikutnya yang terus menghadapi perjuangan yang sama untuk kesetaraan.

Konspirasi kematian Tupac

Pembunuh Tupac tidak pernah teridentifikasi hingga sekarang. Namun beberapa orang percaya bahwa Orlando Anderson, anggota geng Crips di Los Angeles, bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Malam hari sebelum penembakan Tupac, Anderson mengalami penyerangan di lobi MGM Grand Hotel oleh sekelompok orang dari Death Row Records, termasuk Suge Knight.

Ketika rekaman video penyerangan itu terungkap, Knight, yang saat itu bebas bersyarat, kembali ke sel penjara untuk menjalani hukuman selama sembilan tahun. Mencurigai terdapat motif balas dendam, ibu Tupac mengajukan gugatan terhadap Orlando Anderson atas kematian putranya. Tetapi kasus itu tidak pernah diselesaikan karena Anderson tewas saat penembakan yang terjadi pada Mei 1998.

Tupac Shakur di tahun 1991 (Sumber: Wikimedia Commons)

Misteriusnya pelaku dan alasan pembunuhan Tupac menyebabkan lahirnya banyak teori konspirasi. Teori yang paling terkenal dan banyak dipercaya adalah Tupac memalsukan kematiannya. Para ahli teori konspirasi telah merasionalisasikannya dengan menunjuk penghormatan Tupac terhadap filsuf politik Niccolò Machiavelli, yang risalahnya The Art of War, disalahartikan sebagai menganjurkan untuk memalsukan kematian seseorang untuk memanipulasi musuh.

Mengutip USA Today, teori konspirasi lainnya adalah bahwa otak penembakan tersebut adalah rival Tupac yaitu Biggie Smalls. Perseteruan mereka berdua tidak pernah hilang dari sejarah hip-hop. Dalam sebuah artikel investigasi Los Angeles Times yang bersumberkan anonim, menjelaskan bahwa rapper Notorious B.I.G. menawarkan imbalan kepada geng Crips sebesar 1 juta dolar AS untuk membunuh Tupac. Namun, cerita tersebut ditarik oleh penulis artikel karena terdapat laporan FBI yang dipalsukan.

Kematian Tupac semakin mecurigakan ketika upacara peringatan untuk terakhir kalinya dibatalkan. Tupac dengan cepat dikremasi sehari setelah ia meninggal. Dalam sebuah upacara pribadi, dilaporkan bahwa Suge Knight membayar 3 juta dolar AS untuk mengamankan acara agar jauh dari jangkauan media. Pihak kremator menyatakan jasad Tupac memiliki tinggi 182 cm dan beratnya sekitar 97,5 kg. Sementara pada SIM-nya, Tupac diidenifikasi memiliki tinggi sekitar 177 cm dan berat sekitar 76 kg. Kremator tersebut kemudian menghilang dan tidak pernah terdengar lagi sejak itu.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH HARI INI atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

 

SEJARAH HARI INI Lainnya