Bagikan:

JAKARTA - Keluarga mendiang rapper Tupac Shakur merespon banyaknya pemberitaan belakangan ini yang menyebut Sean Combs alias P Diddy terlibat dalam perencanaan pembunuhan sang rapper.

keluarga disebut telah menyewa pengacara New York, Alex Spiro, untuk menyelidiki dugaan hubungan Diddy dengan kematian Tupac Shakur.

Diketahui bahwa Tupac Shakur meninggal pada 13 September 1996, di usia 25 tahun. Rapper yang punya pengaruh besar itu ditembak dan tewas saat mengemudi di Las Vegas.

Pemimpin geng Duane Davis alias Keefe D ditangkap pada September 2023, dan didakwa dengan tuduhan pembunuhan dengan senjata mematikan terhadap Tupac.

Dalam persidangan, Keefe D membuat pengakuan bahwa Diddy menawarinya untuk membunuh Tupac dengan imbalan sebesar 1 juta dolar Amerika Serikat (AS) (setara Rp15,67 miliar).

Atas pengakuan Keefe D, Diddy membantah. Dia menyebutnya sebagai cerita bohong.

Diddy juga membantah laporan Los Angeles Times yang menyebut rekan-rekannya bertanggungjawab atas kematian Tupac.

“Itu sangat menggelikan dan sepenuhnya salah,” kata Diddy, mengutip Billboard, Minggu, 6 Oktober.

“Baik (almarhum rapper Notorious B.I.G.) maupun saya tidak mengetahui adanya serangan sebelum, selama, atau setelah itu terjadi. Saya terkejut bahwa Los Angeles Times begitu tidak bertanggung jawab hingga menerbitkan cerita yang tidak berdasar dan sepenuhnya tidak benar seperti itu,” lanjut Diddy.

Sejak saat itu, keterkaitan Diddy atas kasus pembunuhan Tupac Shakur terus bermunculan.

Pemberitaan pun semakin masif ketika kasus-kasus pidana yang dituduhkan kepada Diddy belakangan ini.

Terbaru, kolaborasi Eminem dengan JID di lagu "Fuel” yang dirilis tahun ini, membahas bagaimana Diddy terlibat dalam pembunuhan Tupac.