Bagikan:

JAKARTA - Setelah meluncurkan single debut solo pada Juli lalu, Kadri the Singing Lawyer memperkenalkan single terbaru berjudul “Bareh Solok”, yang merupakan aransemen ulang lagu berjudul sama karya Nuskan Syarief.

Lagu “Barek Solok” sendiri dikenal sebagai salah satu karya ikonik yang mencerminkan keindahan budaya Minangkabau, yang coba kembali dihidupkan dengan aransemen baru yang memadukan nuansa tradisional dan pop modern.

Untuk single solo kedua kali ini, Kadri berduet dengan Rayola. Sementara aransemen musik power pop yang dihadirkan melibatkan Kelana Halim dan LiLo the Producer.

Ritmik tradisional tetap digunakan untuk menjaga nuansa autentisitas lagu, namun dipadukan dengan elemen pop modern yang membuatnya relevan bagi generasi muda.

Bagi Kadri, single "Bareh Solok" versi baru ini hadir sebagai bentuk penghormatan terhadap karya asli, sekaligus usaha untuk menjangkau pendengar yang lebih luas.

“Kenapa gua bawain lagu ini? Karena kebetulan gue orang Minangkabau, ayah gue Payakumbuh, ibu gue Bukittinggi. Gua juga pengen mengangkat lagu-lagu legendaris, lagu-lagu yang sudah mengakar di Minangkabau, dalam versi yang lebih kekinian,” kata Kadri saat dihubungi VOI, Sabtu, 14 Desember.

Kadri menyebut kehadiran Lilo untuk mempertahankan gaya musik yang diusung di single sebelumnya, “Karmila”. Dia juga merasa keterlibatan gitaris KLa Project itu mempermudahkan misinya untuk membawa “Bareh Solok” kepada pendengarnya di luar penikmat musik pop Minang.

“Gue melihat juga potensi lagu-lagu tradisi atau lagu-lagu berbahasa daerah ini memang mengakar. Jadi memang sudah punya pasarnya sendiri. Cuma biasanya lagu-lagu Minang itu dibawain dengan musik-musik pop yang cenderung organ tunggal. Nah, sekarang itu kita bawakan secara komposisi musik lengkap dengan band, dan juga sound-sound yang lebih modern,” tuturnya.

Vokalis band Makara itu juga menyebut gaya musik yang diusung menyesuaikan gaya berpakaiannya yang nyentrik, dengan memadukan unsur modern dan retro.

“Ini satu kemasan (musik dengan gaya berpakaian), sehingga akhirnya anak-anak muda sekarang, anak-anak skena itu juga yang mencari produk-produk seperti ini,” ujar Kadri.

Konsepnya dalam single “Barak Solok”, kata Kadri, ingin menjadikan produk kebudayaan lokal di Indonesia terus relevan dengan masyarakat pendukungnya.

“Target market-nya adalah orang-orang ada di daerah tersebut dan orang-orang perantauan. Jadi, gur sangat percaya diri dengan ‘Bareh Solok’ ini,” pungkasnya.