Bagikan:

JAKARTA - Di usianya yang tidak lagi muda, Kadri Mohamad yang dikenal dengan julukan “The Singing Lawyer” memulai karier solonya dengan meluncurkan single berjudul “Karmila”, karya Farid Hardja di tahun 1977 yang diaransemen ulang bersama LiLo The Producer (Lilo KLa Project).

Kadri yang sudah bersama Makara lebih dari 30 tahun, memulai karier solonya dengan hasrat bermusik yang besar. Dia juga bekerja sama dengan label musik Nagaswara untuk memperkenalkan karyanya lebih luas hingga penikmat musik dari kalangan Gen Z.

Pada dasarnya, musik dengan kualitas tertentu tidak mengenal batas waktu. Saat ini, kita masih bisa menikmati karya-karya dari Mozart dan Beethoven yang berasal dari abad ke-18. Lagu-lagu The Beatles hingga Queen juga dinikmati anak muda.

Oleh karenanya, “Karmila” yang merupakan lagu ikonik di industri musik Indonesia jadi pilihan yang layak untuk dibawakan Kadri kepada generasi lebih muda.

“Saya sudah membentuk band Kadri Karmila yang melibatkan anak-anak gen Z berkualitas dan akan tampil meriah dalam musik, gaya dan fashion,” kata Kadri dalam konferensi pers di Sarinah, Jakarta Pusat pada Senin, 1 Juli.

Menurut Kadri, “Karmila” pada dasarnya adalah lagu anak muda. Lagu ini ditulis oleh Farid Hardja di usia 20an, dengan menggambarkan sosok wanita muda bernama Karmila.

Video musik “Karmila” juga dibuat dengan konsep vlog yang dinilai dekat dengan kalangan muda. Kadri menyebut seluruh konsep dalam lagu debutnya memang didesain khusus untuk mencapai pendengar lintas generasi.

“Dalam pembuatan video musik, yang dibikin itu bukan yang beauty (artistik) gitu, tapi dibuat kayak vlog. Dan saya disuruh tampil di luar batasan saya. Saya senang karena saya juga tidak dipandang sebagai senior atau lainnya, saat pengerjaan video musik itu,” kata Kadri.

“Iya, ini semua by design. Karena buat saya, jadi musisi itu kayak jadi entrepreneur, kita harus design semuanya. Jadi di video musiknya itu semua dipikirin. Dari sisi style dan fashion itu dipikirkan benar-benar.”