JAKARTA - Kadri Mohamad, musisi yang dikenal dengan sebutan The Singing Lawyer mengungkap pendapatnya soal kerusuhan yang terjadi pada konser Bring Me The Horizon di Jakarta.
Melalui akun Instagram miliknya, Kadri Mohamad mengunggah video kericuhan penonton yang naik ke atas panggung setelah mengetahui konser Bring Me The Horizon pada Jumat, 10 November malam dihentikan.
“Ini terjadi lagi. Saya gak tau detail terjadinya bagaimana. Artis berhenti bermain karena apa? Berhenti bermain diatas panggung itu sama saja terminate kontrak,” tulis Kadri Mohamad dalam keterangan unggahan, dilihat Senin, 13 November.
“Siapa yg melanggar kontrak? Promotornya kah karena tidak menyediakan fasilitas teknis Top Quality? Security ? Kepadatan penonton DLL? Atau Artis nya yg semena-mena,” lanjutnya.
Kadri menyoroti bagaimana isi kontrak antara Ravel Entertainment dengan Bring Me The Horizon yang menyebabkan kericuhan karena penonton yang tidak puas.
“Gue gak tau detail kontraknya seperti apa, apakah kontrak nya membolehkan jika ada kerusakan teknis si artis bisa terminate contract langsung di atas panggung,” kata Kadri
“Terminate contract sepihak itu ada dampak penalty or damage-nya.... promotor jika punya reason bisa malah claim ke artis. Apalagi kalo ada efek rusuh, untung gak ada korban jiwa. Karenanya promotor perlu hati-hati me-review pasal seperti ini. Meski gue tau promotor gak punya bargaining untuk nego pasal,” sambungnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Kadri menyoroti perlunya sertifikasi promotor musik, khususnya bagi mereka yang menghadirkan musisi kenamaan dunia.
Kadri juga melihat kericuhan yang terjadi menjadikan perizinan untuk konser tidak mudah, dan kualitas konser di Indonesia lebih rendah ketimbang negara tetangga.
“Tapi jika memang yg salah promotor maka memang perlunya promotor kelas penonton diatas 1000 orang misalnya, apalagi yg mendatangkan artis luar, untuk disertifikasi baik kapasitas, kualitas dan reputasinya. Supaya tidak ada kasus-kasus seperti ini,” tulis Kadri Mohamad.
“Ini loh yg bikin ijin konser jadi susah dan mahal karena punya potensi rusuh. Dan.... Ini yg gak bisa mengangkat derajat penyelenggaraan konser kita bersaing dengan Singapore,” tandasnya.