Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi Taylor Swift melepas album terbarunya, Fearless (Taylor’s Version) pada 9 April lalu sebagai langkah awal mengklaim kepemilikan enam album pertamanya yang dirilis mulai tahun 2006 sampai Reputation di tahun 2017.

Melalui wawancara dengan People, Swift menjelaskan bagaimana dia merekam ulang album Fearless.

“Mengenai produksi, saya ingin katakan saya sangat loyal dengan nada aslinya yang saya pikirkan untuk lagu-lagu ini. Jadi kami mencoba dan membuat versi yang ‘sama tetapi lebih baik’ katanya.

Taylor Swift mendengar seluruh lagu dalam album Fearless secara berulang kali dan menelaah setiap bagian satu demi satu.

“Saya mendengar baris demi baris dan mendengarkan setiap vokal dan berpikir apa perubahan suara di sini. Jika saya bisa memperbaikinya, saya lakukan. Tetapi saya benar-benar ingin ini sesuai dengan apa yang saya pikirkan dan apa yang saya tulis. Tetapi lebih baik.”

Swift bekerja sama dengan Jack Antonoff dan Aaron Dessner yang turut mengerjakan album Folklore dan Evermore. Dia juga mengajak musisi yang berpartisipasi di album Fearless aslinya untuk merekam ulang.

Hal ini dilakukan setelah Scooter Braun mengakuisisi label rekaman Swift terdahulu, Big Machine Label Group termasuk seluruh master lagu Taylor Swift. Braun juga menjual masternya kepada Shamrock Holdings tanpa persetujuan penyanyi aslinya.

Pada November 2020, Swift diperbolehkan merekam rilisan lamanya. Saat ini Swift bernaung di Republic Records dan Universal Music Group. Adapun album Fearless (Taylor's Version) bisa didengarkan secara fisik dan streaming.