JAKARTA - Kematian tragis Liam Payne mengundang banyak figur publik untuk bersuara. Satu di antaranya adalah penyanyi flamboyan asal Inggris, Robbie Williams.
Robbie merasa banyak hal yang perlu diungkap dari kasus Liam. Ia menilai ada pihak-pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di Buenos Aires, Argentina pada 16 Oktober itu.
“Saya yakin berbagai hal akan dilakukan atas namanya untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. Apa saja itu, saya belum tahu, tetapi saya akan melakukannya,” ujarnya kepada Newstalk Dublin, dikutip dari NME pada 13 November.
Sebagai artis yang pernah tergabung di grup Take That, ia mengetahui ada hal yang sulit dijaga ketika seorang member melakukan aktivitas sendiri. Untuk mendapat pengawalan yang baik, perlu banyak dana, sementara artis yang tengah berjuang mungkin takkan mampu menanggungnya.
“Sangat sulit, ini merupakan area abu-abu yang sulit dikondisikan, terutama terkait mengawasi orang dengan baik. Saya tahu ada pembicaraan tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana memfasilitasi hal ini, tetapi itu butuh uang,” lanjutnya.
BACA JUGA:
Ia berharap orang-orang yang berkutat di industri bisa membantu menyelesaikan masalah semacam ini. Dengan tekanan pekerjaan, relasi dan ketenaran yang berat, sangat mudah bagi artis untuk mengalami depresi.
"Masalah ini perlu ditangani dan perlu ada tim pemikir yang terdiri dari orang-orang kreatif, seperti saya dan yang lainnya, untuk berkumpul dan mencari tahu cara terbaik untuk mengatasi masalah ini bagi industri hiburan kita," tegasnya.
Masa-masa berat itu juga sempat dialami Robbie Williams, yang untungnya bisa ia lewati dengan baik. Ia tak ingin ada korban-korban lain dari kondisi mental, baik artis-artis muda maupun yang sudah senior.