Bagikan:

JAKARTA - Giring Ganesha baru saja merilis extended play (EP) bertajuk “Serigala” sebagai penanda comeback-nya ke dunia musik sebagai solois. Album mini ini memuat tiga lagu, yaitu “Berani”, “Serigala”, dan “Candu”.

Lagu berjudul “Serigala” menarik untuk diperhatikan. Eks vokalis Nidji itu membahas tema pengkhianatan dari orang terdekat, yang digambarkan sebagai serigala bertopeng manusia. Lagu ini menangkap perasaan terjebak dalam dunia yang penuh kepalsuan, di mana teman menjadi sumber luka yang tak terduga.

Liriknya begitu tegas bicara soal pengkhianatan, “Sakit / Sakitnya ditusuk taring oleh teman sendiri / Sadis / Sadisnya.”

Di bagian lain, Nidji juga bicara bagaimana pengkhianatan itu akan terbalas, “Kuserahkan semesta yang menjawab / Kuserahkan semesta yang menjawab / Kuserahkan semesta yang membalas.”

Giring menulis sendiri lagu barunya ini, dengan bantuan Enrico Octaviano dan Dimas Mufli Utomo sebagai produser.

Penyanyi 41 tahun itu pun bicara makna seperti apa yang ia selipkan di balik lagu barunya.

“’Serigala’ itu adalah lagu tentang pengkhianatan. Ketika kita dikhianati, ya balesnya nggak usah dikhianati lagi, balesnya dengan cinta. Karena ingat, semesta ada, Tuhan selalu ada. Yang penting berbuat baik terus, insya Allah sudah ada hal baik,” kata Giring kepada awak media di Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Seakan sadar akan banyak interpretasi pendengar terhadap lagu barunya, Giring meminta agar makna dari lagu “Serigala” tidak disangkut pautkan dengan hal lain.

“Balik lagi, lagu ‘Serigala’ jangan disangkut pautkan dengan hal lain,” tandasnya.