Bagikan:

JAKARTA - Kehidupan adalah beranjak menghadapi satu masalah ke masalah lainnya. Hal itu menjadi inspirasi di balik karya musik terbaru Lomba Sihir bertajuk "Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk".

Akan dirilis pada Jumat, 6 September, karya ini memperkuat deklarasi Natasha Udu dkk jika era terbaru mereka akan lebih 'reflektif' ketimbang 'sarkastik'. Semangat ini diusung secara konsisten, termasuk dalam karya berdurasi 3 menit 53 detik ini.

Karena tak ada hidup tanpa masalah, dan tergantung cara kita menyikapinya, Lomba Sihir pun demikian. Salah satu pemicu lahirnya lagu terbaru ini adalah karena sebuah masalah.

"Sesuai dengan lirik lagu ini, proses pengerjaan 'Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk' dimulai dari sebuah berita buruk yang datang tiba-tiba kepada salah satu personel kami," ungkap Lomba Sihir dalam siaran tertulis.

"Dari situ kami sadar bahwa manusia tidak akan pernah bisa sepenuhnya menyiapkan mental mereka untuk menghadapi tragedi atau musibah. Mengapa? Karena berita buruk tidak pernah tiba di waktu yang kita rasa tepat. Lama-lama kami pun berpikir kalau, ironisnya, timing yang tidak bisa ditebak seperti itulah yang membuat terkadang kesialan dalam hidup ini malah terasa kocak dan bukannya memilukan," lanjut mereka.

Rayhan Noor dan Enrico Octaviano menangani sendiri sesi rekaman untuk lagu ini sebagai produser. Lomba Sihir berupaya untuk meracik atmosfer musik "Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk" seolah-olah direkam di sela-sela mereka sedang beristirahat dan tidak berada di dalam studio. Menurut Lomba Sihir, demi menyampaikan gagasan unik di balik lagu terbaru mereka ini, kesederhanaan total menjadi kunci utama.

"Dari segi produksi musik, kami ingin lagu 'Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk' ini terdengar seperti kami sedang nongkrong dan tiba-tiba kami kepengen nge-jam bareng," lanjut Lomba Sihir.

"Kami sengaja menghindari vibe yang terlalu grande atau overproduced karena kami tidak mau lagu ini malah terkesan seolah-olah kami hendak menceramahi para pendengar. Lewat vibe musik yang lebih sederhana dan agak messy ini, kami ingin menyampaikan bahwa, pada akhirnya, kami dan para pendengar kami tidak jauh berbeda satu sama lainnya. Kita semua pernah sama-sama kena musibah di waktu yang sangat tidak ideal dan ada kalanya kita cuma bisa mengangkat bahu dan tertawa."

Lomba Sihir memilih untuk menikmati momen dalam kesederhanaan, ketimbang mendongak terlalu tinggi dan mengkritisi.

"Bila era pertama kami, Selamat Datang di Ujung Dunia (2021), bisa diibaratkan layaknya menara pencakar langit dengan desain arsitektur mewah, maka era kedua kami nantinya bisa diibaratkan layaknya warung kopi tempat orang-orang nongkrong selepas jam kerja," ucap mereka.