Bagikan:

JAKARTA - Pongki Barata sudah tinggal dan menetap di Bali sejak tahun 2016. Bassis The Dance Company itu mengaku kerasan di Pulau Dewata, dan tidak terpikir untuk kembali ke Jakarta.

Salah satu yang menjadi alasan, kreativitasnya dalam bermusik sama sekali tidak terganggu. Justru musisi 46 tahun itu merasa sangat produktif untuk melahirkan karya-karya baru.

“Tahun 2016 saya dan istri memutuskan pindah dari Jakarta ke Bali untuk menepi sebentar. Kemudian yang tadinya kita cuma mau liburan lama jadi tinggal di sana,” kata Pongki saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

“Semua yang saya punya di Jakarta, saya tinggal, saya pindah ke Bali 100 persen. KTP pun sudah Bali. Nah, di sana saya merasakan angin yang berbeda, saya jadi punya waktu,” imbuhnya.

Pongki mengambil salah satu contoh dimana jarak tempuh berkendara di Bali jauh lebih singkat dibandingkan Jakarta, sehingga waktu luang bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan proyek musiknya.

“Kalau melihat dari karya yang saya keluarkan, kalau dilihat dari YouTube saya, itu hampir setiap bulan minimal satu karya keluar. Jadi nggak pernah berhenti produksi kalau dari segi karya,” katanya.

Meski banyak pekerjaan bermusik yang berhubungan dengan orang-orang di Jakarta, teknologi yang ada saat ini memungkinkan Pongki untuk tetap melakukan pekerjaannya.

Dengan tegas, eks Jikustik itu memastikan bahwa apa yang dikerjakan saat ini masih sama dengan apa yang dilakukan ketika masih bermusik di Jakarta

“Pekerjaan utama saya masih dari musik, masih dari nyanyi, jadi untuk pekerjaan nggak ada yang berubah. Dari saya mulai profesional di tahun 1996 sampai sekarang, tidak ada yang berubah dari kegiatan saya. Bedanya mungkin saya bisa lebih mengatur mana pekerjaan yang mau saya ambil dan mana yang tidak,” pungkasnya.