JAKARTA - Seorang kolaborator Daft Punk mengungkapkan, duo ini sedang mengerjakan album "hilang" yang mungkin merupakan tindak lanjut dari ‘Random Access Memories’ yang dirilis 11 tahun silam.
Quinn, drumer sesi yang bekerja dengan duo Thomas Bangalter dan Guy-Manuel di album terakhir Daft Punk, mengungkap tentang pengalamannya mengerjakan 'Random Access Memories' dalam sebuah wawancara dengan organisasi media yang dikelola mahasiswa alt. berita 26:46.
“Dalam (album) 'RAM', saya adalah orang terakhir yang masuk dalam album tersebut,” kata Quinn via Consequence Of Sound
“Album berikutnya yang sedang dikerjakan [Daft Punk], saya adalah orang pertama.”
Quinn melanjutkan dengan menceritakan dirinya bisa menyaksikan Daft Punk pada tahap awal proses penulisan lagu dan album tersebut.
“Thomas [Bangalter] memainkan kibor ini, dan sebenarnya memiliki program komputer, dan dia bereksperimen. Dia memukul sesuatu. Kami benar-benar hanya mencoba menyampaikan suasana. Dia berada di papan mixing yang indah. Saya di studio, saya mulai memainkan drum set saya yang aneh… Apa pun yang dia berikan kepada saya, saya akan menjawab dan mencoba memikirkan sesuatu.”
BACA JUGA:
“Album yang tidak disebutkan namanya itu, menurut saya akan menjadi banyak hal yang spontan,” katanya, berbicara tentang LP yang akan menjadi tindak lanjut 'Random Access Memories'.
“Saya ingat memainkan satu hal ini – papan piano saya, bagian dalam piano – saya meletakkan pedal tendangan saya pada senar dan memainkannya seperti kick drum. Saya ingat mereka sangat menyukainya. Saya tidak tahu apakah itu akan menjadi album. Itu adalah hal yang paling gila dan terdengar aneh.”
Berbicara tentang status album tersebut, Quinn berkata: “Saya terus memeriksa. Saya diberitahu bahwa mereka sedang mengerjakannya. Itu keluar dari loker. Saya meminta izin kepada Daft Punk untuk membicarakannya di artikel lain, karena seperti yang Anda tahu, mereka sangat tertutup. Dan orang-orang terhebat.”