Bagikan:

JAKARTA - Irwan Batara, pentolan Stinky Reborn tidak terima dengan nominal royalti yang diminta Ndhank. Dia menyebut eks gitaris Stinky itu meminta dibayar Rp10 juta setiap konser.

“Dia minta 10 juta, gila lo, sekali main, dia nulis asal doang itu, 'Gua minta 10 juta nih',” kata Irwan Batara kepada awak media di Jurangmangu, Tangerang Selatan, Selasa, 2 Januari.

Bagi Irwan, permintaan Ndhank tidak masuk akal. Dia mengambil contoh saat Ari Lasso membayarkan royalti langsung ke penulis lagu (direct license), Ahmad Dhani.

“Ya nggak mungkin lah, Ari Lasso aja bayar ke Dhani nggak segitu. Kan kurang lebih sama, Ari Lasso bayar ke Dhani, bayar performing rights, ya segituan juga,” katanya.

Irwan menyebut royalti secara langsung sudah diberikan kepada Ndhank, bahkan nominalnya disebut lebih besar dari yang diberikan pihak publisher dan Karya Cipta Indonesia (KCI). Dia menyebut Ndhank bahkan menerima royalti dari tiga pihak.

“Lumayan besar sih, tiap event itu kita fluktuasi, satu lagu itu kita hargain 250 ribu. Cukup lah untuk dia doang. Kalau dari KCI dan publisher kan lebih kecil lagi,” ucap Irwan.

“Dari publisher dapat, dari KCI dapat, dari kita dapat,” tegasnya.

Bassis yang sudah bergabung dengan Stinky sejak awal itu menilai royalti yang diberikan untuk Ndhank sudah sangat layak.

“Menurut kita sudah sangat ideal banget, karena kan kita cuma pakai lagunya. Sudah sangat sesuai sih menurut kita,” tandas Irwan Batara.