JAKARTA - Justin Hawkins mengira dia “terlalu tua” untuk menjadi rockstar pada usia 18 tahun.
Vokalis sekaligus gitaris band The Darkness ini mengatakan kepada surat kabar Metro dirinya berpikir dia tidak akan menjadi seorang musisi ketika mencapai usia 18 tahun dan mulai belajar musik serta bekerja di belakang layar.
“Saya ingat ketika saya berusia sekitar 18 tahun dan saya melihat band-band seperti Ash muncul dan berpikir, 'Ini sudah berakhir, saya sudah terlalu tua!' Tapi saya masih ingin berkecimpung di dunia musik, jadi saya pergi dan mempelajari teknologi musik dan mendapat pekerjaan di studio rekaman,” kata Hawkins melalui Yahoo.
Dia kemudian melanjutkan untuk merefleksikan perjalanannya dan dikontrak oleh sebuah label rekaman pada usia 25 tahun.
“Kemudian saya membuat semacam kaset lagu-lagu yang mudah didengarkan yang saya tulis untuk kakek saya sebagai hadiah Natal. Dan hal itu didengar oleh seseorang di sebuah perusahaan penerbitan dan mereka berpikir, 'Oh, hal-hal yang mudah didengar seperti ini sangat ideal untuk disinkronkan dengan film, acara TV, dan iklan' dan mereka mengontrak saya," di bercerita.
“Saya melakukan banyak hal. Saya membuat HSBC, Mars Bars, Audi… dan kemudian saya membuat iklan Ikea, yang pada dasarnya membayar untuk album pertama kami dan membelikan saya dan saudara laki-laki saya Les Paul pertama kami.”
Sementara itu bulan lalu, The Darkness membagikan trailer untuk film dokumenter panjang mereka yang akan datang, Welcome to the Darkness.
Baca juga:
Disutradarai oleh Simon Emmett, film dokumenter ini akan menceritakan kisah pembentukan The Darkness pada awal tahun 2000-an, ketenaran mereka yang meningkat pesat serta bubarnya mereka di tahun 2006, yang akhirnya meliput reuni mereka di tahun 2011.
Film ini dirilis di bioskop hanya untuk satu malam pada 9 November kemarin dan akan tersedia dalam bentuk unduhan digital dan Blu-ray mulai 4 Desember.