Bagikan:

JAKARTA - Musisi asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Ivan Nestorman bicara soal musik neo tradisi yang sudah diusungnya lebih dari 23 tahun.

Pada September lalu, Ivan Nestorman tampil bersama Dwiki Dharmawan dan Dewa Budjana dalam Moonjune Festival Toledo 2023 di Spanyol dengan mengusung neo tradisi.

Menurut Ivan, neo tradisi adalah cara menampilkan musik tradisi dalam bentuk yang lebih universal dan bisa lebih mudah dipahami oleh pendengar dari berbagai macam kebudayaan.

“Musik neo tradisi, new tradition, maksudnya apa? Ada universalitas rasa. Ketika kita main di Eropa atau Amerika, kita main idiom-idiom internasional, yang universal,” kata Ivan Nestorman saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan pekan lalu.

“Kita bisa main piano, tapi yang dimainkan langgam gamelan. Spiritnya sudah bisa Jawa tanpa kita harus bawa gamelan. Kita hanya meminjam spiritnya. Itu yang kita kembangkan,” lanjutnya.

Bagi Ivan, penting untuk tidak meninggalkan identitasnya sebagai orang NTT. Dengan menggabungkan unsur musik barat dan tradisi, penampilannya menjadi sesuatu yang unik.

“Seperti yang saya lakukan, saya main musik Flores tapi pakai akor jazz. Jadi, kita main di Brasil pun orang senang, tapi tanpa meninggalkan kita punya Flores. Seperti di Moonjune, saya bawakan lagu Flores tapi dimainkan bareng piano, saksofon dan dibikin kontemporer,” tutur Ivan Nestorman.

“Jadi, saya tidak mau mengubah lagu itu, jangan sampai kabur. Tetap DNA kita harus kita bawa,” imbuhnya.

Bagi Ivan Nestorman, mengusung neo tradisi juga jadi kebanggaan tersendiri. Tidak ada perasaan rendah diri saat berada satu panggung dengan musisi besar dunia.

“Kalau kita bawain musik yang kita punya, apapun itu, kita tidak perlu cemas sekalipun ada musisi kayak Michael Jackson yang nonton. Karena kita menjadikan musik itu jadi musik kita sendiri,” kata Ivan Nestorman.

“Makanya Sting bilang be yourself no matter what they say, jadilah diri sendiri. Nggak mungkin kalah kita, walau sama Michael Jackson juga, nggak bisa dibandingkan. Tapi kalau kita jadi copy-nya dia, selesai, you’re a dead man,” pungkasnya.