Bagikan:

JAKARTA - Dengan ribuan suku yang beragam, Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk mengolah produk budaya lokal, salah satunya musik tradisi, menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan ke negara lain.

Hal tersebut dapat dilihat dari apa yang dilakukan Ivan Nestorman, salah satu musisi Indonesia yang konsisten dengan musik neo tradisi. Dengan musisi Tanah Air lain, dia sudah tampil di banyak negara berbeda selama lebih dari 20 tahun.

Adapun, Ivan Nestorman dikenal sebagai musisi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) pengusung neo tradisi yang menampilkan musik daerahnya dengan idiom-idiom musik barat dan jazz.

Namun, Ivan Nestorman menyoroti industri musik nasional yang justru dinilai kurang mendukung musik neo tradisi sebagai musik yang layak dan bisa dipasarkan secara global.

Ivan mengaku pernah bekerja sama dengan salah satu label musik besar nasional untuk merilis lagu-lagu neo tradisi. Namun, karyanya itu tidak direspon baik oleh pasar.

“Neo tradisi sudah kita kembangkan cukup lana, tapi industri kita kurang berpihak. Misalnya saja radio-radio tidak memainkan lagu kita,” kata Ivan Nestorman di Kemang, Jakarta Selatan pekan lalu.

“Padahal dulu band kami dengan Gilang Ramadhan itu ada di label besar, tapi tidak laku, tidak banyak ditanggapi,” sambungnya.

Menurut Ivan, ada kendala bahasa, yang mana lagu-lagunya yang menggunakan bahasa lokal dari NTT tidak dimengerti oleh mereka dari daerah lain atau yang berbahasa nasional.

“Mungkin analisa saya karena bahasanya,” ujar Ivan Nestorman.

“Tapi sebenarnya orang Indonesia kan sering dengar lagu bahasa Inggris juga, yang kita nggak ngerti-ngerti amat juga. Dengar lagu Jepang atau Brasil, kita nggak ngerti, tapi lagunya enak,” imbuhnya.

Ivan Nestorman pun menyoroti keadaan industri musik nasional yang dinilainya lebih memilih jalan yang mudah dengan musik-musik populer, sebagaimana yang sudah ada lebih dulu di negara lain.

Padahal, menurut Ivan Nestorman, dengan memiliki ciri khas sendiri, musik Indonesia bisa memberi sumbangsih besar dalam keragaman musik dunia.

“Makanya Sting bilang be yourself no matter what they say, jadilah diri sendiri. Nggak mungkin kalah kita, walau sama Michael Jackson juga, nggak bisa dibandingkan. Tapi kalau kita jadi copy-nya dia, selesai, you’re a dead man,” pungkasnya.