Bagikan:

JAKARTA - Band pendatang baru Paper Heart merilis dobel single debut berjudul All Done dan In Pain. Dua lagu tersebut menjadi perkenalan awal band yang mengusung genre power pop ini.

Adapun, Paper Heart yang berasal dari Tangerang Selatan beranggotakan Salvy (vokal), Mikael (gitar), Chiko (bass) dan Hanin (drum). Dua lagu yang dirilis melibatkan Irish Riswoyo alias Irish Blackmore sebagai produser.

All Done menceritakan seorang laki laki yang berada dalam hubungan toxic dan akhirnya telah berpisah dengan pasangannya. Ia merasa jauh lebih bahagia dibandingkan sang perempuan yang masih ingin kembali menjalin kasih.

Berbeda dari All Done yang bertema percintaan, In Pain diinspirasi dari kisah seseorang yang tereksploitasi oleh kantor tempat dia bekerja.

Butuh waktu tiga bulan untuk band baru ini menggarap lagu, mulai recording hingga mixing dan mastering.

“Proses produksinya sih harusnya cepet ya, tetapi menjadi lama karena diantara kita para personel ini sama-sama sibuk kuliah, ada yang lagi skripsi dan ada yang mempersiapkan wisuda,” kata personel Paper Heart dalam keterangannya, Senin, 25 September.

Adapun, bahasa Inggris yang digunakan dalam lirik lagu punya alasan tersendiri. Mikael berharap mereka bisa menjadi band besar dan juga dikenal di luar negeri.

“ Kalau boleh kita bicara cita-cita besar ya penginnya lagu kita bisa dinikmati oleh masyarakat dunia, tidak hanya masyarakat Indonesia. Makanya kita menggunakan bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yaitu bahasa Inggris,” tutur Mikael.

“Ini bukan untuk gaya-gayaan, tetapi untuk sebuah cita-cita besar. Kita semua yakin bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat cerdas, jadi saya pikir paham dengan Bahasa Inggris,” pungkas Salvy.