Ini  Perbedaan Lagu <i>Halo, Halo Bandung</i> dan <i>Hello Kuala Lumpur</i> dari Sisi Melodi
Tangkapan layar lagu Hello Kuala Lumpur (YouTube Lagu Kanak TV)

Bagikan:

JAKARTA - Publik Indonesia diramaikan oleh dugaan plagiarisme yang dilakukan kanal YouTube Lagu Kanak TV dari Malaysia yang mengubah lagu Halo, Halo Bandung menjadi Hello Kuala Lumpur.

Adapun, kedua lagu tersebut sangat identik. Keduanya menggunakan gaya musik mars, terdiri dari satu bagian yang diulang-ulang, birama 4/4 dan penggunaan perfect authentic cadence atau kadens sempurna.

Jika Halo, Halo Bandung merupakan lagu yang diciptakan Ismail Marzuki untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada periode 1940-an, maka Hello Kuala Lumpur merupakan lagu yang ditujukan sebagai lagu anak dan diunggah pada tahun 2018.

“#LaguKanakKanak #MalaysianNurseryRhymes,” tulis kanal YouTube Lagu Kanak TV dalam keterangan lagu.

Dengan tujuan berbeda, lirik lagu Hello Kuala Lumpur dibuat sedemikian rupa. Namun, masih nampak bahwa lirik tersebut dibuat mengikuti struktur lirik lagu Halo, Halo Bandung. Hal tersebut bisa dilihat dari rima pada tiap akhir baris lirik.

Jika Halo, Halo Bandung pada baris pertama menyebut Bandung sebagai Ibu Kota Priangan, maka Hello Kuala Lumpur menggunakan diksi Ibu Kota Keriangan.

Kemudian, baris ketiga dan keempat terlihat perbedaan, meski rimanya masih serupa.

“Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau. Sekarang sudah menjadi lautan api, mari Bung rebut kembali,” bunyi penggalan lagu Halo, Halo Bandung.

“Sudah lama aku tidak berjumpa denganmu. Sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali,” bunyi penggalan lagu Hello Kuala Lumpur.

Sementara itu, melodi lagu dengan gaya musik mars dari kedua lagu juga identik, di mana setiap penggalan suku kata terdiri dari satu nada.

Namun, pada lagu Hello Kuala Lumpur terdapat beberapa perubahan dalam hal melodi lagu, terutama pada baris ketiga dan keempat.

Pada kata ‘aku’ di baris ketiga lagu Hello Kuala Lumpur, terdengar ghost note atau nada bayangan sebelum masuk menuju nada utama.

Kemudian, perbedaan pada baris keempat masing-masing lagu jadi yang paling mencolok.

Pada lagu Halo, Halo Bandung terdapat 21 suku kata dengan 21 nada dalam satu frase melodi.

Sementara, pada lagu Hello Kuala Lumpur terdapat 17 suku kata dengan 17 nada dalam satu frase melodi.