JAKARTA - Saat tampil di podcast "Appetite For Distortion", Dave "Snake" Sabo mengungkap hal-hal yang telah dia pelajari tentang menjalin hubungan bersama bassis Rachel Bolan dan gitaris Scotti Hill selama 36 tahun di SKid Row.
"Anda harus benar-benar punya kemampuan untuk mendengarkan. Sangat penting untuk mendengarkan dan melakukan segala upaya untuk memahami dari mana orang lain atau orang lain berasal," kata Snake.
"Seperti, apa dasar sudut pandang mereka? Dan untuk menghormati hal tersebut — Anda harus menghormatinya, karena jika tidak, lalu apa gunanya berbisnis dengan mereka dan menjalin hubungan ini?" lanjut dia.
Snake menegaskan, musik adalah ekspresi emosional. Namun, ketiganya berkumpul karena menemukan kesamaan tidak hanya dalam musik yang mereka sukai, namun juga merupakan bentuk ekspresi paling sejati bagi mereka sebagai individu.
"Apakah kami canggung secara sosial atau merasa seperti orang luar yang tidak cocok dengan kami dan kami mungkin tidak bisa mengungkapkan perasaan itu secara verbal," tuturnya.
"Saya tahu itulah yang terjadi kepada saya. Ketika saya menemukan gitar, itu menjadi suara saya. Dan itu masih terjadi sampai hari ini. Syukurlah, selama bertahun-tahun, saya sudah menjadi sedikit lebih pandai bicara dibandingkan dulu, tapi musik tetaplah suara yang sebenarnya."
BACA JUGA:
“Menciptakan musik dan menulis lagu adalah tindakan yang sangat egois, dalam arti yang baik, karena itu berarti apa yang Anda katakan dan apa yang Anda tulis sesuai dengan hati dan jiwa Anda,” jelas Sabo.
Lebih jauh, sang gitaris menyatakan, Skid Row tidak pernah menulis lagu kepada khalayak atau untuk khalayak; mereka menulis dengan harapan bahwa SKid Row akan mendapatkan khalayak.
"Dan kemudian setelah kami melakukannya, kami masih mempertahankan sudut pandang dan sikap yang sama, karena itu adalah kemurnian dan kejujuran band ini," imbuhnya.
"Dan kami telah mempertahankannya sepanjang karier kami, baik atau buruk. Jadi itulah cara kami mengekspresikan diri hingga hari ini."