Bagikan:

JAKARTA - Coldplay sukses mengurangi jejak karbon konser mereka. Angka-angka yang ditunjukkan dalam penelitian terbaru mengungkap hal itu.

Tur stadion dunia Coldplay hadir dengan penekanan pada kelestarian lingkungan, dan dimulai Maret lalu di Amerika Selatan sebelum datang ke Amerika Serikat dan Inggris musim panas lalu.

Saat ini, tur tersebut berada di tahun kedua dan pertengahan jadwal baru di Inggris.

Penelitian yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology telah diungkap. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa band ini telah mengeluarkan emisi karbon 47 persen lebih sedikit pada tur dunia 'Music Of The Spheres' ketimbang tur mereka pada tahun 2016 dan 2017.

"Ini adalah awal yang baik - dan sesuatu yang harus dibanggakan oleh kru kami yang luar biasa - tetapi jelas masih ada ruang untuk perbaikan," kata Coldplay dikutip dari NME, Senin.

Tentang perubahan pada sistem untuk meningkatkan keberlanjutan, Coldplay mengatakan bahwa saat ini mereka memasuki tahun kedua tur dan mereka mulai menjalankan seluruh pertunjukan (audio, lampu, laser, dll) dari sistem baterai elektrik.

"Ini memungkinkan kami menggunakan 100 persen energi terbarukan seefisien mungkin. Kami telah menggunakan kendaraan listrik dan bahan bakar alternatif sedapat mungkin, serta mengurangi penggunaan limbah dan plastik seminimal mungkin,” tutur Coldplay.

Langkah-langkah ramah lingkungan tur ini ditetapkan pada bagian 'keberlanjutan' baru di situs web resmi Coldplay.

Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi emisi langsung hingga 50 persen dibandingkan dengan tur terakhir band pada tahun 2016 dan 2017, menggunakan 100 persen energi terbarukan dan memiliki instalasi tenaga surya di setiap tempat.