JAKARTA - Gitaris Kirk Hammett membahas pembuatan Master Of Puppets dan bagaimana album itu mengubah lintasan karier Metallica dan
dampaknya kepada dunia metal.
"Kami tidak mencoba membuat album yang akan dibuat orang selama 35 tahun atau lebih dan dianggap masih terdengar bagus," kata Hammett kepada editor Rock Candy, Howard Johnson.
"Kami tidak melakukan apa-apa, sungguh. Kami hanya berusaha membuat album terbaik yang kami bisa dan itulah yang keluar."
Dirilis pada 3 Maret 1986, Master Of Puppets adalah album ketiga raksasa heavy metal AS itu, direkam di Denmark dengan produser Flemming Rasmussen - dan terjual lebih dari enam juta kopi di AS saja.
"Dari sudut pandang teknis, ketika saya mendengarkan albumnya, saya benar-benar terkejut betapa album ini tedengar bagus lama setelah itu (dirilis)," kata Hammett.
Master Of Puppets menjadi penampilan terakhir liff Burton dengan Metallica. Sang bassis meninggal secara tragis pada 27 September 1986 dalam kecelakaan saat tur mempromosikan album ini.
"Kontribusi Cliff untuk Master Of Puppets sangat melodik dan musikal," jelas Hammett.
"Kontribusinya tidak begitu banyak pada riff-riff berat yang besar. Itu semua adalah bass melodi, dan itu banyak hal yang sangat, sangat keren. Ketika Cliff pergi, itu adalah akhir dari sebuah era, dan kami semua tahu itu. Kami mengetahuinya."
BACA JUGA:
Lebih dari 35 tahun setelah dirilis, Master Of Puppets adalah genre thrash classic yang diakui dan dengan bangga disimpan di Perpustakaan Kongres AS.
"Secara budaya, sejarah, atau estetika (album ini) penting (bagi dunia metal)," Hammett mengungkap alasannya.
"Banyak musik dari masa itu sekarang terdengar sama dan mirip," katanya. "Tapi benar-benar tidak ada dalam Master Of Puppets yang berasal dari periode tertentu - dari segi sound, produksi, rekaman. Master Of Puppets adalah favorit saya dari semua album yang pernah kami buat."