Lagi, Mike Shinoda Tolak Konser Linkin Park dengan Hologram Chester Bennington: Menyeramkan

JAKARTA - Mike Shinoda kembali menolak kemungkinan Linkin Park tampil dengan hologram mendiang vokalis Chester Bennington.

Hologram Tupac Shakur tampil bersama Snoop Dogg di Coachella pada 2012, dan Cirque Du Soleil membawakan versi holografik Michael Jackson ke atas panggung. Baru-baru ini, hologram penyanyi heavy metal legendaris Ronnie James Dio berkeliling dunia, didukung oleh anggota band lamanya.

Bahkan, di Indonesia, hologram Glenn Fredly akan ditampilkan dalam konser "Glenn Fredly: 25 Years of Music" yang diadakan 24 Juni mendatang. Selain itu, digunakan pula bantuan artificial intelligence dan computer generated imagery guna menampilkan sosoknya.

Dalam wawancara dengan DJ radio Houston Theresa Rockface dari 94.5 The Buzz baru-baru ini, Shinoda membahas kemungkinan anggota Linkin Park yang masih berbagi panggung dengan Chester versi hologram.

"Ini menyeramkan. Bahkan jika kami tidak sedang membicarakan kami (Linkin Park), jika kami tidak berbicara tentang Chester, yaitu… itu adalah subjek yang sangat sensitif, dan kami akan memiliki perasaan kami tentang bagaimana kami akan mewakilinya… Bagi saya, itu jelas tidak; Saya tidak menyukainya. Tetapi bahkan sebagai seorang penonton, seperti, penggemar band lain — seperti yang saya dengar ABBA, misalnya, mereka melakukan pertunjukan hologram, dan mereka masih hidup," Shinoda menguraikan.

"Kemudian Anda dapat memiliki opini berdasarkan, seperti… Mereka semua masih di sini, namun mereka ingin melakukannya dengan cara ini karena mereka ingin membawa Anda kembali ke saat di mana lagu-lagu itu masih baru dan di era apa pun itu. Saya mengerti; saya mengerti. Tapi, saya tidak yakin secara pribadi saya akan membeli tiket pertunjukan itu. Tapi [orang lain] akan melakukannya. Tidak apa-apa."

Shinoda melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia tidak menentang artis lain yang menggunakan teknologi holografik selama konser mereka.

"Masalah dengan internet sekarang adalah semua orang berpikir bahwa semuanya untuk semua orang," katanya.

"Dan yang saya maksud adalah semua orang merasa mereka perlu ikut campur, seperti, 'Nah, inilah pendapat saya. Inilah yang harus saya katakan. Dan jika bukan untuk saya, seperti jika saya tidak menyukainya, maka tidak ada yang harus menyukainya.' Itu bukan cara dunia bekerja. Jika Anda menyukai suatu hal dan saya tidak menyukainya, maka Anda pergi melihatnya; Anda pergi membelinya."