Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi dan politikus Tantowi Yahya memaknai musik melebihi kapasitasnya sebagai wahanan ekspresi dan hiburan. Bagi mantan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru ini dengan musik, bukan hanya bisa menghibur tapi juga menyatukan berbagai kalangan. Begitu dia memaknai peringatan Hari Musik Nasional tahun ini.

"Musik itu universal, bukan hanya bisa menjadi wahana berkespresi dan hiburan. Musik bisa juga menyatukan dan mempersatukan antarpihak yang bertikai. Soalnya kalau sudah bermusik tidak ada sekat suku, bangsa, agama, dan ras di sana. Semua melebur menjadi satu dalam harmoni," ujar kepada VOI yang menguhubunginya Rabu, 9 Maret.

Diplomasi Musik

Bahkan sebagai diplomat, Tantowi sudah membuktikannya saat bertugas di Wellington Selandia. Dia berhasil meredahkan kemarahan orang-orang dari negara Pasific yang kerap memprotes soal dugaan pelanggaran HAM di Papua.

Tantowi Yahya menimati dan mengiptimalkan musik untuk berbagai hal.(Instagram @tantiwiyahyaofficial)
Tantowi Yahya menikmati dan mengoptimalkan musik untuk berbagai hal.(Instagram @tantiwiyahyaofficial)

"Saya hadapi mereka semua yang protes. Saya ajak mereka bernyanyi, setelah itu apa yang mau dikemukakan sampaikan kepada saya. Dan dengan cara ini mereka luluh, dan hubungan menjadi cair. Apa yang mereka ingin sampaikan saya terima. Dan sebaliknya saya juga bisa memberikan fakta soal apa yang terjadi di tanah Papua kepada mereka yang protes," ujar kakak kandung Helmy Yahya ini.

Hari Musik Nasional memang tidak menjadi hari libur nasional, tapi itu bukan masalah magi fungsionaris Partai Golkar ini. "Meski Hari Musik Nasional bukan hari libur nasional tetap berarti bagi musisi. Ini adalah bentuk penghargaan pemerintah kepada masyarakat musik Indonesia. Musik direkognisi pemerintah sebagai alat perjuangan, pemompa nasionalisme dan pengisi pembangunan khususnya ekonomi," paparnya.

Menurut Tantowi Yahya sebelum diputuskan oleh pemerintah, wacana soal perlunya hari khusus musik bagi musisi Indonesia sudah ada sejak zaman Presiden BJ Habibie. Dan terus berlanjut ke presiden berikutnya; Megawati Soekarnoputri.

"Wacana yang dimulaidari era Presiden BJ Habibie itu dimatangkan di era Presiden Megawati dan diformalkan melalui SK Presiden di jaman Presiden SBY," ujar Tantowi.

Tanggal lahir komponis penggubah lagu kebangsaan Indonesia Raya, WR Supratman disepakati sebagai Hari Musik Nasional. "Terima kasih kepada Peratuan Artis Penyanyi dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) yang telah mengawal proses dari awal hingga akhir. Semoga HMN menjadi pemicu semangat untuk terus berkarya, mempererat persatuan dan menjadi kebanggaan bangsa," harap pelantun tembang Aryati ini.

"Sekali lagi saya mengucapkan selamat Hari Musik Nasional 2023 untuk semua musisi Indonesia di mana pun berada dan semua insan yang menyukai musik. Dan melalui musik kita berekspresi dan menghibur dan sekaligus menyatukan," pungkas Tantowi Yahya.