Bagikan:

JAKARTA - M20 Summit conference yang dihadiri oleh 100 delegasi yang mencakup 30 peserta delegasi Indonesia dan 70 peserta delegasi negara-negara G20 dan negara undangan G20 telah mencapai puncak dengan penyelenggarakan M20 Concert.

Delegasi dari negara-negara yang hadir seperti Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Kanada, Kamboja, India, Indonesia, Inggris, Italia, Meksiko, Afrika Selatan, Russia, dan anggota Uni Eropa disuguhi penampilan beberapa musisi tanah air kenamaan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Selasa, 1 November malam.

Sebelum konser berlangsung, beberapa tokoh musik nasional, diantaranya Tantowi Yahya, Candra Darusman, Triawan Munaf dan Kadri Mohammad yang juga menjadi sosok penting di balik penyelenggaraan Music20 berbicara kepada awak media dalam konferensi pers. Tantowi Yahya selaku Ketua Panitia menyampaikan optimismenya terhadap M20 sebagai site event dari KTT G20 yang akan dilangsungkan di Bali pada pertengahan November.

Mengingat posisi musik yang memiliki peran penting dalam perubahan dunia lewat para pelakunya, Tantowi berharap bahwa M20 akan menjadi site event yang juga dibawa oleh tuan rumah G20 di tahun-tahun mendatang. “M20 ini dilahirkan oleh Indonesia, di Indonesia, dan kami yakin akan bergulir di G20 berikutnya. Saya yakin tuan rumah berikutnya, India, negeri yang musiknya sangat berkembang, setelah itu Brazil, negeri yang disamping bola, juga musiknya sangat berkembang,” kata Tantowi.

“Kami sedang berusaha, M20 ini akan kami dorong pada G20 di bawah presidensi India. Kami yakin akan besar, dan menjadi semakin besar di Brazil dan seterusnya. Dan setiap M20 bergaung dan disebut, orang akan ingat ini dilahirkan oleh Indonesia, inisiatif Indonesia,” lanjutnya.

Terbentuknya M20 sendiri diawali atas tantangan Menteri BUMN Erick Thohir kepada beberapa tokoh musik nasional. “Menteri BUMN, Pak Erick Thohir pada enam bulan lalu menantang kami. Dia bilang seperti ini, kalian kok diam-diam aja dari musik? Padahal musik itu komunitasnya besar, kepentingannya juga besar, dan mempunyai akseptabilitas yang sangat tinggi,” kata Tantowi menjelaskan awal mula terbentuknya M20.

Menjawab tantangan tersebut, Tantowi, Candra, Triawan dan Kadri merumuskan sebuah konsep dimana musik menjadi site event dari G20. “Melalui musik, melalui bahasa musik, melalui pelakunya yang memiliki akseptabilitas tinggi, pesan apapun dapat disampaikan dengan mudah,” tutur Tantowi.

Candra Darusman selaku Co-chairs Music 20 (M20) sebagai acara pendamping Presidensi G20 mengatakan bahwa musisi bertanggung jawab dalam membantu membumikan isu-isu yang diangkat Indonesia dalam Presidensi G20.

"Agar isu itu dihayati oleh masyarakat karena kita juga bagian dari masyarakat dunia," kata Candra.

Candra berharap gerakan ini bisa jadi pemicu energi baru di mana musisi bisa berpartisipasi untuk menyelesaikan masalah di dunia. "Karena masalah dunia tidak bisa diselesaikan pemerintah semata, butuh masyarakat termasuk musisi," ujar Candra.