Antusiasme Penonton di Tengah 'Banjir' Lumpur Senang Senang Fest 2023
Yura Yunita (Dandi Juniar/VOI)

Bagikan:

JAKARTA – Senang Senang Fest 2023 yang digelar di Lapangan Softball, GOR Padjajaran, Bogor pada 25-26 Februari sempat menimbulkan kekhawatiran. Pada hari kedua perhelatan, Minggu, tiga penampil batal manggung sesaat sebelum acara dan area venue digenangi lumpur.

Lomba Sihir, Astrid, dan Sivia dinyatakan urung tampil pada pukul 11.00 karena masalah administrasi yang tak kunjung pasti. Alhasil, acara yang rencananya bakal dimulai sejak pukul 13.00 WIB diundur ke pukul 15.30 WIB.

Genangan lumpur di area venue juga dikeluhkan penonton. Akses berbahaya akibat derasnya hujan yang menghampiri lokasi ini menciptakan rasa was-was bagi para pembeli tiket yang dibanderol sekitar Rp200 ini hanya untuk berjalan menuju panggung utama. Ini seakan menunjukkan bahwa penyelenggara, Veni Vidi Vici, kurang siap menggelar event ini. 

Namun, secara mengejutkan, di tengah tanah basah yang menggerogoti sepatu penonton, antusiasme mereka tetap bergelora sehingga para penampil pun tetap percaya diri saat beraksi di atas panggung.

Area venue Senang Senang fest digenangi lumpur (Foto: Rifky Nugraha/VOI)

Yura Yunita. Solois wanita itu membuka festival pada pukul 17.00 WIB  dengan gebrakan semangatnya yang menular kepada penonton lewat lagu Berawal dari Tatap. Pada pertengahan lagu, ia bahkan berteriak kepada satu penonton yang mengenakan jersey Manchester United.

“Yang pake kaos MU!” tunjuk Yura. 

Penampilannya yang energik dan interaktif Yura ditutup dengan lagu Harus Bahagia.

Kemudian, JKT 48. Aura kehadiran girl group ini ditandai lebih dulu dengan semarak lightstick yang menyinari baris depan penonton. Tentu saja, JKT 48 memulai lagu Aitakatta! dengan yakin beserta tarian yang diikuti para penggemar mereka, Wota.

Selain Aitakatta!, JKT 48 juga membawakan Fortune Cookies, Heavy Rotation!, dan Seventeen yang menuai gemuruh nyanyian bersuara maskulin dengan genggaman lighstick-nya.

JKT48 (Foto: Rifky Nugraha/VOI)

Selanjutnya, ada The Adams. Band yang sudah berumur 22 tahun ini membuka penampilannya dengan bagian reff Masa-Masa yang disahuti para penonton. Bahkan, secara mengejutkan mereka juga menyajikan lagu Esok yang dikenal memiliki harmoninasi vokal rumit.

Selain menampilkan aksi mumpuni, mereka juga kerap kali berinteraksi dengan penonton.

“Gokil nih festival, di sini lumpur, di situ lumpur, tapi tetap senang-senang ya. Canggih lu mas boy,” ujar sang gitaris, Saleh.

The Adams (Foto: Rifky Nugraha/VOI)

Setelah itu, tentunya mereka juga menyanyikan lagu-lagu seperti Halo Beni, Konservatif, Hanya Kau, dan Timur.

Penampil terakhir adalah NDX AKA. Sebagai headliner, mereka tak mau kalah dengan tiga penampil sebelumnya. Hujan deras yang membuat penonton basah kuyup tak menghalangi mereka untuk berdendang semakin keras.

Walaupun dihinggapi segudang kelemahan, penampilan Yura Yunita, JKT48, The Adams dan NDX AKA terbilang sukses. Mengikuti Skastra, Yowha, Nadin, The Jansen, Fourtwnty, Diskopantera, Parade Hujan yang tampil pada hari pertama, Sabtu.

Tata suara dan lampu yang disajikan penyelenggara juga terbilang cukup prima. Ya, setidaknya, elemen tersebut mampu menyemangati penonton yang tetap menyaksikan gelaran ini sampai habis meski akses masuknya berisiko. Salut!

NDX AKA (Foto: Rifky Nugraha/VOI)