JAKARTA - Church Of Satan menanggapi serangan balik dari ahli teori konspirasi dan sayap kanan terhadap penampilan Sam Smith dan Kim Petras di Grammy Awards 2023.
Penampilan mereka menyanyikan single Unholy dalam acara penghargaan Minggu kemarin memperlihatkan Smith mengenakan topi bertanduk merah dan Petras menari di sangkar diapit penari dengan cambuk merah. Sementara itu, api berkobar di belakang mereka.
Banyak ahli teori konspirasi dan tokoh sayap kanan bereaksi terhadap gambar yang beredar di media sosial. Mereka lantas menghubungkannya dengan Setanisme.
“Jangan melawan perang budaya, kata mereka,” tulis komentator konservatif Liz Wheeler. “Sementara itu setan sedang mengajar anak-anakmu untuk menyembah Setan. Saya bisa muntah.”
Blogger sayap kanan Matt Walsh menambahkan: “Tidak mengherankan melihat ritual setan di Grammy. Setanisme adalah pemujaan diri. Banyak musik pop modern bersifat setan dalam pengertian ini. Kiriisme adalah satanisme. Satu-satunya perubahan adalah sekarang mereka menjadi lebih eksplisit tentang hal itu.”
Kini, Church of Satan menanggapi, di mana magister David Harris mengatakan kepada TMZ bahwa mereka menganggap penampilan Smith dan Petras "baik-baik saja" dan "tidak ada yang istimewa".
Tentang klaim bahwa pertunjukan itu adalah ritual setan, Harris menambahkan: "Menyedihkan ketika politisi di panggung nasional menggunakan agama seseorang sebagai serangan balik."
BACA JUGA:
Smith dan Petras diperkenalkan di atas panggung oleh Madonna, yang memulai dengan bertanya kepada penonton: "Apakah kalian siap dengan sedikit kontroversi?"
Lagu Unholy sendiri memenangkan penghargaan untuk kategori Best Oip Grup/Dup Performance, menjadikan Petras wanita transgender pertama yang memenangkan penghargaan tersebut.