Ragam Alat Musik Sunda: Jenis dan Cara Memainkannya
Ilustrasi angklung (triyugowicaksono/Pixabay)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Alat musik Sunda merupakan salah satu kekayaan budaya yang perlu dilestarikan di tengah perkembangan zaman.

Perlu diketahui, Suku Sunda yang notabene adalah mayoritas penduduk di Provinsi Jawa Barat, telah menciptakan berbagai alat musik tradisional yang khas.

Lantas, apa saja alat musik tradisional yang berasal dari Tanah Sunda?

Ragam Alat Musik Sunda

Dihimpun VOI dari berbagai sumber, Kamis, 1 Desember 2022, berikut ragam jenis alat musik Sunda dan cara memainkannya:

  1. Karinding

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, karinding adalah alat seni tradisional Sunda berupa bilahan kecil yang memanfaatkan resonator rongga mulut untuk menghasilkan bunyi dengung.

Sumber suara karinding berasal dari kekuatan rongga mulut dengan hembusan nafasnya yang minim.

Cara memainkan alat musik Sunda yang satu ini yaitu dengan menempelkan bagian tengah di depan mulut yang sedikit terbuka. Kemudian, bagian pemukul di sebelah kanan disentil dengan jari hingga bagian jarum bergetar. Getaran itulah yang menghasilkan bunyi-bunyian diatur tergantung bentuk rongga mulut, kedalaman resonansi serta tutup buka kerongkongan atau embusan dan tarikan napas.

  1. Angklung

Bisa dibilang, sngklung adalah alat musik Sunda yang paling populer. Popularitas angklung bahkan sudah sampai ke mancanegara.

Banyak kelompok musik Indonesia yang sudah memainkan angklung di pentas internasional. Salah satunya adalah Saung Angklung Udjo yang tampil di panggung Katara, Doha, Qatar untuk menghibur para pecinta sepak bola selama Piala Dunia 2022.

Dikutip dari Jurnal Informatika Nomor 2 Volume 4 edisi Mei-Agustus 2013, angklung dimainkan dengan cara digoyang-goyang, sehingga angklung akan menghasilkan bunyi. Bunyi pada angklung muncul karena bambu-bambu angklung saling berbenturan. Bunyi yang dihasilkan dari benturan bambu-bambu tersebut membentuk susunan nada.

  1. Calung

Alat musik sunda yang satu ini mirip dengan angklung. Calung yang terbuat dari bambu, biasanya dimainkan bersama dengan angklung sehingga menghasilkan irama khas Tanah Sunda.

Calung dimainkan dengan cara memukul wilahan (batang) dari ruas-ruas tabung bambu yang tersusun menurut titi laras pentatonik (tangga nada da-mi-na-ti-la).

  1. Kecapi
Ilustrasi kecapi
Ilustrasi kecapi (raffaelepullara/Pixabay)

Kecapi merupakan alat musik petik yang berasal dari Sunda. Berdasarkan fungsinya, kecapi dibagi menjadi dua yakni kecapi induk dan kecapi anak.

Kecapi induk mempunyai 18-20 dawai yang berperan untuk memulai musik dan menentukan tempo. Sementara, kecapi anak berfungsi untuk mengiringi musik serta hanya miliki 15 dawai.

Dalam buku Seni dan Budaya karya Harry Sulastianto dkk, kecapi dimainkan dengan cara dipetik. Bagian bawahnya ditekan sehingga menghasilkan suara baru atau keseluruhan kawat dibunyikan secara bersamaan (dari atas ke bawah atau sebaliknya) dengan menggunakan klaber. Selanjutnya, kawat-kawat kecapi dipukul dengan pemukul karet.

  1. Suling

Suling merupakan alat musik Sunda yang terbuat dari bambu yang dilubangi dengan jarak tertentu untuk mengatur nada. Jumlah lubang pada suling beragam mulai dari empat lubang hingga delapan lubang.

Suling dimainkan dengan cara ditiup pada salah satu ujungnya, sambil menutup beberapa lubang lain dengan jaari untuk menghasilkan nada yang diinginkan.

  1. Tarawangsa

Alat musik tradisional sunda yang berikutnya adalah tarawangsa. Alat musik tradisional ini mempunyai dua dawai yang terbuat dari kawat baja atau besi.

Tarawangsa dimainkan dengan cara menggesek dawai. Saat ini, kesenian tarawangsa banyak dipentaskan dalam berbagai acara perayaan, hajatan, hingga acara besar nasional.

Demikian informasi seputar alat musik Sunda. Semoga bermanfaat!

Terkait