Bagikan:

JAKARTA - Band .Feast menyatakan penolakan kepada Partai Nasional Demokrat (NasDem) setelah mengunggah video menggunakan lagu mereka, Gugatan Rakyat Semesta.

Dalam cuitannya, .Feast mengaku tidak mendapat pemberitahuan oleh partai tersebut. Diketahui video ini digunakan sebagai latar suara untuk pidato Anies Baswedan yang menjadi materi promosi partai.

Video ini menampilkan Anies Baswedan sebagai calon presiden yang diusung Partai NasDem. Anies pun mengatakan, “Wis wayahe melu politik” yang mengartikan waktunya ikut terlibat politik.

"Kami sama sekali tidak pernah mengizinkan lagu kami dipakai untuk keperluan politik," tulis .Feast lewat akun Twitter @listentofeast pada Rabu, 19 Oktober.

"Kami menginginkan secepatnya materi diturunkan dan secepatnya diurus untuk ganti rugi secara materiil, dikarenakan pelanggaran hak moral juga hak ekonomi lagu kami @NasDem," begitu pernyataannya.

.Feast juga membalas pidato Anies Baswedan dengan menuliskan, “Wis wayahe kalau mau pake lagu izin dulu @NasDem.”

Partai NasDem pun menurunkan konten tersebut setelah menulis permintaan maaf karena menggunakan lagu .Feast tanpa izin.

"Kami mengucapkan permohonan maaf, karena menggunakan materi sounds tanpa izin terlebih dahulu. Konten akan kami turunkan," cuit akun Partai NasDem.

"Iya. Tinggal ganti rugi jangan lupa," balas .Feast.

Gugatan Rakyat Semesta adalah salah satu single dari album mini Abdi Lara Insani milik .Feast yang dirilis pada April lalu. Album ini merupakan kisah karakter fiksi bernama Ali yang berusaha menggulingkan pemerintah.

“Liriknya merupakan penggambaran adegan dari cerita dalam mini album yang akan datang, persisnya tentang usaha Ali (tokoh utama) dan kawan-kawan seperjuangannya menggulingkan jajaran pemerintahan dengan dukungan (hampir) penuh dari rakyat,” kata Baskara Putra, vokalis dari .Feast.