Bagikan:

JAKARTA - Band rock and roll kebanggaan Semarang, Jawa Tengah, Powerslaves bakal memberi kejutan pada awal Mei mendatang. Mereka sudah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk kota kelahiran.

Powerslaves terbentuk di Semarang pada 19 April 1991. Penampilan perdana mereka terjadi di acara “Rock Merdeka” di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun yang sama. Di situlah awal nama Powerslaves dikenal banyak orang.

Sementara itu, Semarang akan memperingati hari jadinya yang ke-475 pada 2 Mei 2022. Pada momen tersebut, Heydi Ibrahim dkk akan merilis ulang hit single Semarang yang versi aslinya bersemayam dalam album keempat, Powerslaves (2001).

Powerslaves (Dok. Powerslaves)

Diberi judul Semarang (Remastered), lagu ini direkam ulang oleh formasi terkini. Selain Heydi pada vokal, tentunya juga ada Anwar Fatahillah (bass), Wiwiex Soedarno (kibor) dan Agung Yudha (drum). Pada versi aslinya, tidak ada nama Wiwiex dan Agung.

"Semarang adalah lagu yang bercerita tentang rasa rindu terhadap kota kelahiran. Ada banyak kenangan, harapan, kehangatan dan cinta yang tumbuh bahkan runtuh di sudut kota ini," tutur Heydi dalam keterangan resminya.

Perilisan lagu Semarang juga bertepatan dengan momen Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriyah di mana kali ini pemerintah kembali mengizinkan masyarakat untuk mudik setelah pada dua Lebaran sebelumnya kita harus menahan diri untuk tidak pulang kampung.

Selama dua tahun belakangan, para perantau, khususnya warga Semarang, Jawa Tengah dan sekitarnya pasti merasakan kerinduan terhadap kota asalnya. Mereka ingin bertemu sanak saudara dan juga kerabat dekat.

Lagu Semarang sendiri bukan cuma ditujukan untuk warga Kota Lumpia. Begitu banyak orang yang punya memori dengan kota ini meskipun mereka tidak lahir atau tinggal di sana. Ada yang hanya menjalani masa sekolah, kuliah, atau bekerja. Tapi, ada juga yang mendapatkan jodoh di kota ini.

"Lagu Semarang ibarat mesin waktu, yang mampu membawa pendengarnya melayang ke masa lalu. Menyelami semua momen; riang dan pilu, yang membekas dalam kalbu," tandas Heydi.