Bagikan:

JAKARTA - Setiap pengguna roda dua tentunya ingin tetap aman sebelum berkendara, salah satu hal yang harus dilakukan yaitu menengok ke belakang, meski terlihat sepele tapi menjadi suatu hal yang penting.

Menurut Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani, menengok ke belakang sebelum mengendarai motor merupakan salah satu dari banyak cara untuk mewujudkan cari aman berkendara motor.

“Ini sederhana, tapi penting. Sayangnya, banyak pengendara motor yang belum mempraktikkannya. Menengok ke belakang penting bila pengendara berhenti di pinggir jalan atau hendak memulai perjalanan menggunakan sepeda motor," katanya, dalam keterangan resminya, Senin, 13 Mei.

Menurut pria yang akrab disapa Agus ini, menengok ke belakang memiliki tujuan yang baik yaitu agar pandangan pengendara semakin luas. Serta memastikan situasi aman.

“Sekaligus memastikan situasi aman. Memang, ada kaca spion pada sepeda motor yang memiliki fungsi cukup vital untuk mengetahui kondisi sekitar, namun spion punya keterbatasan pandangan terutama ke arah belakang,” tambah Agus.

Agus mengatakan karena di Indonesia menggunakan lajur kiri, maka pengendara disarankan berhenti di area aman sebelah kiri jalan. Ia memberikan contoh seperti berhenti di warung, sebelum memulai kembali perjalanannya, dianjurkan untuk menengok ke arah kanan belakang. Tujuannya untuk memastikan situasi di belakangnya aman.

“Jika tidak menengok ke arah kanan belakang, pengendara tersebut belum tentu bisa memastikan situasi di belakangnya aman. Siapa tahu ada kendaraan lain yang melaju kencang ke arahnya. Ini bisa membahayakan dirinya dan pengguna jalan lain. Jadi, jangan lupa untuk selalu menengok ke belakang sebelum nge-gas biar tetap aman di jalan,” ungkapnya.

Namun, ia menambahkan, dalam situasi tertentu, menengok ke arah kanan dan kiri belakang juga bisa dilakukan.

“Misalnya bila berhenti di tengah area sekitar Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau pintu perlintasan kereta api,” tutup Agus.