Toyota Tanamkan Teknologi Mild-Hybrid pada Hilux, Dipamerkan pada WRC Kenya
Putaran demonstrasi Toyota Hilux MHEV di reli Kenya. (Dok. Toyota South Africa)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, Toyota, pabrikan asal Jepang, telah meraih reputasi yang mengagumkan di ajang kejuaraan reli dunia, WRC. Prestasi mereka telah menginspirasi penggunaan teknologi mobil reli pada kendaraan jalan raya mereka.

Baru-baru ini, Toyota memperkenalkan prototype Hilux, pikap bertenaga mild hybrid, pada acara reli Kenya.

Toyota Hilux adalah truk pikap menengah yang diproduksi oleh pabrikan Jepang. Di tengah reli Kenya, pikap ini melakukan putaran demonstrasi di medan tandus.

Pilotnya adalah Juha Kankkunen, pemenang empat kali gelar juara dunia WRC, dan co-driver-nya, Jimmi Gathu. Menurut Kankkunen, penggunaan teknologi mild hybrid meningkatkan performa truk ini dibandingkan dengan model non-hybrid.

"Saya senang mengendarai berbagai model Toyota, mulai dari mobil listrik penuh, hybrid, hingga hydrogen. Mobil ini membuktikan bahwa model ini jauh lebih cepat daripada model standar," kata Kankkunen dalam laman CarBuzz pada Minggu, 2 Juli.

Karena demonstrasi dilakukan di medan tandus di Kenya, pikap ini terbukti sangat cocok untuk kondisi di benua Afrika. Teknologi MHEV (Mild Hybrid Electric Vehicle) yang digunakan membantu mengurangi emisi karbon melalui motor listrik.

Toyota Hilux MHEV dilengkapi dengan mesin 2,8 liter yang dipasangkan dengan generator motor listrik kecil. Dengan baterai 48V, Toyota mengklaim Hilux ini meningkatkan efisiensi bahan bakar sebesar 10 persen.

Selain meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi, konfigurasi ini juga meningkatkan kemampuan berkendara serta mengurangi kebisingan dan getaran pada mobil.

Namun, Toyota kemungkinan tidak akan menggunakan istilah "mild-hybrid" untuk teknologi Hilux ini. Sebagai penggantinya, mereka menggunakan istilah "Toyota Kinetic Assist".

Pada tahun 2026, Toyota berencana memperkenalkan powertrain generasi berikutnya yang dapat mengurangi jejak karbon. Mobil listrik berikutnya dijanjikan memiliki jangkauan impresif hingga 1.000 km.