China Haruskan Pembuat Mobil Otonom Miliki Lisensi untuk Kumpulkan Data Geografis
Apollo RT6 mobil otonom Baidu yang sudah miliki lisensi jalanan di China. (foto: twitter @baidu)

Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan mobil otonom yang mengumpulkan informasi tentang kondisi jalan, geografis serta pemetaan terperinci suatu daerah, dianggap bisa membahayakan keamanan sebuah negara.  

Kini, pemerintah China telah mengumumkan bahwa pembuat mobil otonom harus mengajukan lisensi untuk mengumpulkan data geografis menggunakan sensor pada kendaraan cerdas mereka. Hal ini, menyoroti kekhawatiran keamanan pihak Beijing tentang kecanggihan yang berkembang dari kemampuan pemetaan mobil pintar.

Pernyataan itu, adalah klarifikasi undang-undang survei dan pemetaan China, yang mencerminkan upaya regulator untuk mencegah skenario apa pun di mana data visual yang sangat rinci yang dikumpulkan oleh mobil pintar dapat jatuh ke tangan aktor asing yang bermusuhan.

Aturan, yang berlaku sejak publikasikan, dapat semakin memperumit operasi lokal bagi perusahaan asing seperti Tesla, yang kini harus mencari kemitraan dengan perusahaan China dalam hal pengumpulan dan pemrosesan data tersebut.

Menurut pernyataan yang diterbitkan pada Selasa, 30 Agustus, oleh Kementerian Sumber Daya Alam China, pembuat mobil dan pengembang perangkat lunak mengemudi otonom harus mengajukan permohonan untuk lisensi pemetaan atau meminta perusahaan berlisensi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengubah, dan memproses data geografis.

Surat kabar resmi kementerian mengatakan bahwa perkembangan pesat industri kendaraan cerdas dan terhubung di China berarti "garis bawah keselamatan" harus ditarik untuk "koordinat presisi tinggi real-time, gambar definisi tinggi, dan dukungan data lainnya" pada yang sangat tergantung.

“Pasar global untuk industri kendaraan cerdas dan terkoneksi diproyeksikan mencapai  470 miliar dolar AS (Rp 6973 triliun) pada tahun 2030,” kata  Wan Gang, wakil ketua badan penasihat pembuatan kebijakan nasional China, dalam konferensi di Beijing pada Sabtu lalu seperti dikutip Reuters.

Kendaraan seperti mobil self-driving perlu mengumpulkan sejumlah besar data geografis untuk membuat peta presisi tinggi yang penting untuk navigasi secara akurat dan aman.

China sejauh ini telah mengeluarkan lisensi pemetaan ke lebih dari 20 perusahaan termasuk raksasa mesin pencari Baidu  dan perusahaan pemetaan yang didukung Tencent, Navinfo.