Bagikan:

JAKARTA – Saat ini chip merupakan bagian utama dalam sebuah kendaraan selain mesinnya itu sendiri. Lewat perangkat itu banyak mobil memiliki beragam fitur modern yang tidak terbayangkan 20 tahun lalu.

Raksasa chip Nvidia Corp pada Selasa, 20 September meluncurkan platform komputasi barunya yang disebut DRIVE Thor. Platform baru ini akan memusatkan pengemudian otonom dan berbantuan serta fungsi digital lainnya termasuk hiburan dalam mobil.

Nvidia, pemain besar di pasar chip game dan kecerdasan buatan (AI), telah membuat usaha besar dalam bisnis otomotif, segmen pertumbuhan utama bagi perusahaan.

Danny Shapiro, kepala bisnis otomotif Nvidia, mengatakan DRIVE Thor akan dapat mengganti banyak chip dan kabel di dalam mobil dan menurunkan biaya sistem secara keseluruhan. Namun ia tidak memberikan angka spesifik tentang penghematan tersebut.

"Anda dapat membayangkan penghematan yang luar biasa dalam hal biaya, dalam hal pengurangan kabel, dalam hal pengurangan berat badan, dalam hal pengurangan konsumsi energi secara keseluruhan," kata Shapiro selama sesi pengarahan, yang dikutip Reuters.

Beberapa pembuat mobil telah mulai merancang chip mereka sendiri untuk mendapatkan lebih banyak kontrol dan memangkas biaya.

Unit penggerak otonom General Motor  Cruise pekan lalu mengatakan telah mengembangkan chipnya sendiri untuk digunakan pada tahun 2025. Saat ini mereka masih menggunakan chip Nvidia.

Pelanggan pertama yang diumumkan oleh Nvidia dari chip  DRIVE Thor adalah ZEEKR milik Keluaran Geely China.

Shapiro mengatakan sistem komputernya saat ini yang disebut DRIVE Orin akan digunakan di SUV pintar baru perusahaan mobil China XPeng dan startup mengemudi otonom China QCraft.

Tetapi kemunculan chip ini berada di tengah kekhawatiran tentang apakah pelanggan China akan dapat terus mengakses teknologi Nvidia karena adanya larangan pemerintah AS baru-baru ini, atas ekspor dua chip komputasi Nvidia  untuk pusat data ke China.

"Ada banyak perusahaan yang melakukan pekerjaan hebat, melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi umat manusia dan kami ingin mendukung mereka," kata Shapiro. "Dalam kasus di mana kami memiliki produk untuk pusat data yang memiliki beberapa batasan ekspor, kami bekerja dengan pelanggan China untuk menghasilkan produk alternatif yang sesuai."