Tanpa Melihat Sejarah, Kita Tak Akan Menyadari Besarnya Penemuan Bola Kecil di Ujung Pena
Ilustrasi foto (Aaron Burden/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pada era teknologi super canggih seperti saat ini, teknologi menulis pena bolpoin mungkin terlihat biasa saja. Padahal, bolpoin menjadi salah satu penemuan penting. Misalnya saja untuk urusan militer angkatan udara. 

Mengutip Wired, penemu asal Amerika Serikat (AS), Lewis Waterman sudah menemukan pena portabel pada 1884. Berkatnya, orang tidak perlu lagi membawa tempat tinta kemana-mana untuk bisa menulis di mana saja dan kapan saja. Namun, penemuan Waterman masih banyak kekurangan: tintanya masih susah kering.

Empat tahun kemudian, bankir asal Amerika, John L.Loud menyempurnakan lagi penemuan Waterman. Ia memasang bola kecil di ujung pena untuk mengoles tinta yang lengket dan tentunya cepat kering. Tapi, sepertinya Loud belum berpikir untuk sebuah kegunaan yang lebih luas, penemuannya hanya fokus untuk kegunaan industri.

Pena buatannya hanya cocok digoreskan untuk kulit dan kain. Sementara, untuk menulis di kertas, tintanya teralu lengket, kasar dan tak nyaman digunakan. Loud mematenkan penemuannya pada 1888. 

Melihat pentingnya penggunaan pena yang efektif untuk kertas, dua bersaudara asal Hungaria Laszlo Biro dan Georg Biro kembali menyempurnakan teknologi pena bolpoin. Laszlo Biro yang merupakan seorang jurnalis menemukan ide untuk memanfaatkan tinta koran yang cepat kering.

Ia dibantu saudaranya Georg, seorang ahli kimia, dalam urusan teknis. Mereka menyempurnakan kembali bola-bola kecil yang nantinya dipasang di ujung pena. Bola-bola itu memiliki dua fungsi, pertama mendistribusikan tinta secara merata dari cartridge --isi pulpen-- ke kertas untuk menulis. Lalu yang kedua bisa membendung tinta agar awet berada di dalam cartridge.

Penemuan ini membawa kemajuan pesat untuk menulis lebih halus lagi. Sayangnya, penemuan ini masih belum bisa disebarluaskan. Pasalnya situasi di negara mereka memburuk karena Perang Dunia II. Mereka sempat melarikan diri ke Paris, lalu ke Madrid sampai akhirnya ke Buenos Aires, Argentina. Di sanalah Biro bersaudara mematenkan penemuannya pada hari ini, 10 Juni tahun 77 tahun lalu atau pada 1943. 

Penemuan penting

Selain mengajukan paten, mereka juga mencari dukungan finansial untuk menyebarkan penemuan mereka. Kebetulan mereka punya kolega seorang akuntan Inggris bernama Harry Martin. Martin melihat bahwa bolpoin desain baru ini dapat memecahkan masalah yang dihadapi Angkatan udara Kerajaan Inggris. 

Pasalnya, pena konvensional yang mereka gunakan selama ini tidak cocok untuk menulis log pesawat terbang. Karena pena konvensional itu sering bocor, terlalu sensitif terhadap perubahan tekanan atmosfer hingga tak nyata ketika menulis secara vertikal maupun menulis ke arah atas kepala. 

Martin akhirnya terbang ke Washington dan London, meyakinkan Angkatan Udara AS dan RAF (Inggris) untuk mengadopsi teknologi baru. Pada saat Sekutu memenangkan perang, bolpoin juga turut mendapat keuntungan.

Sehingga pada 1945 bolpoin memulai produksi massal  mereka. Di AS, Pena Reynolds dijual seharga 12,50 dolar AS atau sekitar sekitar 150 dolar AS dalam kurs 2011. 

Saat itulah orang-orang mulai bisa menikmati teknologi penulisan terbaru tersebut. Pada hari pertama saja penjualan bolpoin mencapai 8.000 buah. Penemuan itu masih tetap fungsional sampai hari ini.