JAKARTA - Pada 23 Maret 2002, pemerintahan Presiden George W. Bush meminta Kongres menyetujui dana darurat sebesar 27 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Uang itu akan digunakan Bush untuk memerkuat keamanan dalam negeri, termasuk membangun kembali New York dan mengobarkan perang melawan terorisme yang menunjukkan tanda-tanda perluasan konflik di luar Afghanistan.
Dari permintaan dana tersebut, 14 miliar dolar AS akan masuk ke Pentagon, yang mana sebagian besar dananya untuk membayar operasi militer di Afghanistan. AS telah menempatkan lebih dari empat ribu tentara dan terus menerbangkan sejumlah patroli udara tempur setiap hari saat itu.
Permintaan Bush tersebut mengindikasikan bahwa Gedung Putih tidak akan mengurangi biaya perang yang saat itu lebih dari 2 miliar dolar AS per bulan. Selain untuk melawan teroris, Bush juga akan mengalokasikan dana 5,6 miliar AS untuk pembangunan New York.
Bush sebelumnya berjanji memberikan kota itu setidaknya 20 miliar AS untuk membangun kembali dari serangan World Trade Center (WTC). Besarnya permintaan dana tersebut menimbulkan keluhan di antara anggota Partai Demokrat di Capitol Hill. Demokrat hendak menurunkan defisit dan mengambil uang dari program domestik.
"Tugas saya yang paling penting sebagai presiden Anda adalah melindungi orang Amerika dari serangan apa pun," kata Bush saat berada di El Paso saat melakukan perjalanan ke Meksiko, mengutip New York Times, Selasa, 23 Maret 2021.
"Saya berharap Kongres AS menghormati permintaan saya karena alasan penting ini: setiap kali kami membahayakan tentara AS, kami berharap tentara tersebut memiliki peralatan terbaik, pelatihan terbaik, kenaikan gaji tambahan,'' tambahnya.
Dana 14 miliar dolar AS untuk Pentagon dimaksudkan untuk biaya hingga akhir tahun fiskal pada 30 September 2002. Tahun sebelumnya biaya militer telah melebihi alokasi untuk perang darurat. Antara 11 September 2001 dan 30 Januari 2002, Pentagon memperkirakan menghabiskan dana sebesar 11,8 miliar dolar AS untuk berperang di Afghanistan dan menerbangkan patroli udara di kota-kota Amerika.
Sebagian besar dari 14 miliar dolar AS itu akan digunakan untuk biaya militer dasar, termasuk bahan bakar, suku cadang, amunisi, dan gaji untuk 80.000 Pengawal Nasional dan pasukan cadangan yang telah diaktifkan sejak 11 September 2001. Namun ada rencana lainnya yang harus terpenuhi dan memakan dana lebih yaitu pengembangan sistem senjata eksperimental yang berkinerja baik di Afghanistan dan pesawat tak berawak, kata pejabat Pentagon.
Rincian lainnya adalah dana sebesar 5,2 miliar dolar AS untuk program keamanan domestik, yang sebagian besar akan diberikan kepada Departemen Keamanan Transportasi yang baru untuk meningkatkan pengawasan di bandara. Bush juga hendak memberikan dana lebih dari 1 miliar dolar AS ke negara-negara yang diidentifikasi sebagai sekutu utama dalam perang melawan terorisme, termasuk Afghanistan, Pakistan, Turki, Uzbekistan, Tajikistan, Yaman, Oman dan Filipina.
Partai Demokrat mengintai
Permintaan Bush ini sangat diawasi oleh Demokrat, terutama di Senat. Senator Robert C. Byrd, anggota Partai Demokrat dari West Virginia, mengisyaratkan bahwa ia bermaksud untuk mempertanyakan pemerintah atas rencana pertempuran dan pengeluaran.
Anggota Demokrat juga mengkritik pemerintah karena telah memblokir upaya mereka pada musim gugur untuk mendapatkan uang yang sesuai untuk banyak tujuan yang sama. Anggota Demokrat mengkritik, presiden harus menetapkan tingkat pengeluaran untuk kampanye melawan terorisme.
Selain itu, anggota Partai Republik di DPR enggan meningkatkan utang setelah berkampanye dengan janji untuk menguranginya. Jadi para pemimpin Republik telah mengisyaratkan bahwa mereka akan melampirkan kenaikan tingkat utang ke tagihan pengeluaran militer untuk memberikan perlindungan politik kepada anggotanya.
*Baca informasi lain soal TERORISME atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.