Bagikan:

JAKARTA - Sabtu, 26 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila. Dalam sambutannya, Jokowi memuji peran Pemuda Pancasila dalam penyelenggaraan agenda-agenda politik nasional. Jokowi, dalam rangkaian agenda itu juga diangkat sebagai anggota kehormatan Pemuda Pancasila, bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Acara Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila itu digelar di Lagoon Garden, Hotel Sultan, Jakarta. Dalam sambutan itu Jokowi mengucapkan terimakasih pada Pemuda Pancasila yang turut mengawal penyelenggaraan Pemilu 2019 hingga pelantikan presiden dan wakil presiden.

“Untuk itu saya dan Bapak K.H. Ma’ruf Amin ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada keluarga besar Pemuda Pancasila, karena saya tahu ada peran Pemuda Pancasila di dalamnya,” tutur Jokowi, dikutip dari situs presidenri.go.id.

Anggota kehormatan Pemuda Pancasila

Jokowi membuka Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila 2019 (BPMI Setpres/Rusman)

"Dengan mengucap bismillah, kami mengangkat Bapak Kiai Ma'ruf Amin, Wapres RI sebagai anggota kehormatan dan anggota luar biasa Pemuda Pancasila," Japto Soerjosoemarno, Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila berucap menyambut pengangkatan Ma'ruf ke dalam keluarga Pemuda Pancasila.

Sebelum pengangkatan Ma'ruf di upacara penutupan Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila, Jokowi telah lebih dulu diangkat menjadi anggota kehormatan Pemuda Pancasila pada acara pembukan. Ma'ruf maupun Jokowi sama-sama mendapatkan kartu anggota yang diberikan langsung oleh Japto. Kata Japto, sebagai pemegang kartu anggota, Jokowi dan Ma'ruf akan mendapat perlindungan dari PP.

"Kemarin kami mengangkat bapak Jokowi. Ada yang tanya, 'kok ambilnya (kartu anggota) dari kantong bukan di nampan?' Ini tanda. Orang Jawa ada filosofi, kalau di kantong, saya bertanggung jawab melindungi siapa pun pemegang kartu anggota Pemuda Pancasila itu," ucap Japto.

Presiden dan Wakil Presiden RI Jokowi-Ma'ruf (Sumber: Antara)

Seperti yang dikatakan Japto, sebelumnya, Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo (Bamsoet) juga menegaskan keberpihakan pada Jokowi dan Ma'ruf. Bambang Soesatyo menegaskan PP tak bakal membiarkan siapapun mengganggu Jokowi-Ma'ruf. Bahkan Bamsoet menyebut PP bakal jadi preman ganas kalau Jokowi-Ma'ruf diganggu.

"Kami akan menjelma menjadi preman dan buas kembali manakala ada yang mengganggu kedaulatan bangsa, NKRI, Pancasila dan coba-coba mengganggu Presiden Jokowi selaku kepala negara," kata Bamsoet dalam pidatonya di pembukaan Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila.

Meski begitu Bamsoet menyebut Pemuda Pancasila bukan organisasi preman biasa. Pemuda Pancasila "tidak lagi menggunakan golok, tato atau kumis tebal. Kami sekarang lebih mengedepankan otak, pikiran, pengetahuan dan kecerdikan dalam menguasai wilayah," kata Bamsoet, dikutip CNN.

Japto menyatakan sama. Ia mengatakan, Pemuda Pancasila adalah organisasi berbasis massa yang berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. "Pemuda Pancasila organisasi yang tidak disukai, tapi dibutuhkan." Japto juga mengatakan: Kami tidak ke mana-mana, tapi kami ada di mana-mana.

Kader Pemuda Pancasila di pemerintahan

Bamsoet dalam Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila bersama Japto dan La Nyalla (Sumber: bambangsoesatyo.info)(Sumber: 

Seperti kata Japto. Kader Pemuda Pancasila ada di mana-mana. Tak terkecuali di lingkaran pemerintahan. Jokowi memandang keberadaan kader Pemuda Pancasila di lingkup pemerintahan sebagai hal penting. Jokowi juga menyebut nama-nama yang ia maksud.

"Pak Bambang Soesatyo sudah terpilih menjadi ketua MPR. Bapak La Nyalla Mattalitti juga terpilih sebagai ketua DPD," tutur Jokowi, dikutip Pikiran Rakyat.

Di Kabinet Indonesia Maju, Jokowi menyebut nama Zainuddin Amali yang menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). "Ada juga kader Pemuda Pancasila yang terpilih menjadi menteri, Pak Zainuddin Amali. Itu yang patut kita syukuri," tutur Jokowi.

Menpora Zainuddin Amali (Sumber: Kemenpora)

Lebih lanjut, Jokowi juga mengajak Pemuda Pancasila bergabung dalam keselarasan yang dibangun pemerintah demi menyongsong masa 'Indonesia emas' pada 2045. Di tahun itu Indonesia berpotensi jadi negara maju, masuk lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan per kapita Rp320 juta per tahun.

“Sebuah jumlah yang sangat besar. Itu kalau dihitung per bulan kurang lebih Rp27 juta per kapita per bulan,” Jokowi.

“Oleh sebab itu pada kesempatan yang sangat baik ini saya titip Pemuda Pancasila, saya yakin akan terus dan tetap menjaga Pancasila, menjadi motor bagi pengamalan Pancasila untuk memberi jalan bagi pencapaian Indonesia yang maju, Indonesia yang sejahtera,” Jokowi.

*Baca Informasi lain soal PRESIDEN JOKOWI atau baca tulisan menarik lain dari Yudhistira Mahabharata.

MEMORI Lainnya